GELORA.CO - Presiden Soeharto merupakan presiden Indonesia dengan masa jabatan terlama, yakni 32 tahun.
Ketika masih menjadi presiden, Soeharto memiliki asisten bernama Yusril Ihza Mahendra, yang kini dikenal sebagai politisi dan Pakar Hukum Tata Negara.
Ketika itu, Yusril Ihza Mahendra merupakan asisten Soeharto yang bertugas sebagai penulis naskah pidato presiden ke-2 Indonesia itu.
Hal itu membuat Yusril Ihza Mahendra cukup dekat dengan Soeharto, bahkan hingga kejatuhannya pada 1998 dan jelang wafatnya pada Januari 2008.
Cerita kedekatannya itu ia ungkapkan dalam sebuah podcast yang diunggah channel YouTube Total Politik pada 20 Mei 2023 lalu.
Salah satu hal yang diungkap Yusril adalah kondisi penguasa orde baru itu setelah kejatuhannya, hingga jelang wafat.
Menurut dia, Soeharto menghabiskan masa tuanya seorang diri di rumahnya Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat.
“Saya beberapa kali bertemu, dia duduk sendiri di rumahnya di kursi goyang, gak ada orang,” ujar Yusril, seperti dikutip Hops.ID pada Rabu, 14 Juni 2023.
Ketika itu, Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu mengaku kasihan melihat kondisi Soeharto yang demikian.
Ia seakan tidak menyangka, orang yang pernah berkuasa selama 32 tahun di Indonesia, menghabiskan masa tuanya seorang diri.
Saat itu Yusril telah duduk di pemerintahan dan menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun hubungannya dengan Soeharto tetap dekat dan terjalin dengan baik.ia beberapa kali mengunjunginya di rumah, bahkan sampai mendengar curahan hatinya.
Salah satu curhat yang pernah ia dengar adalah mengenai kondisi rumah Jalan Cendana yang ditempati Soeharto, yang kondisinya sudah tidak layak.
"Memang benar pas saya ke sana atapnya bocor, banyak air. Iya rumah Cendana, itu kan rumah sederhana sebenarnya. Kelihatan bagus itu bagian depannya aja," ungkap Yusril.
Lalu, kepada Yusril, Soeharto mengatakan kalau dirinya hingga kini belum mendapatkan rumah dari pemerintah.
"Ril, saya sudah tua begini sakit-sakitan saya belum dikasih rumah loh sama Sesneg," kata Yusril menirukan perkataan Soeharto.
Setelah itu Yusril menemui SBY dan menceritakan kondisi rumah Cendana yang ditempati Soeharto, yang kondisinya sudah cukup memprihatinkan.
Atas cerita itu, pemerintah akhirnya berkenan mencairkan uang sebesar Rp20 miliar untuk diberikan kepada Soeharto.
"Itu hanya beberapa bulan sebelum akhirnya Pak Harto meninggal. Ya jadi kalau dipikir-pikir beliau sudah tiga puluh tahun memimpin negara terus tua-tua hanya duduk sendiri, yah gimana gitu hati saya,” pungkasnya.***
Sumber: hops