Baper Dibilang Lord, Luhut Mestinya Tiru Anies 'Difitnah Dicaci Tetap Santuy'

Baper Dibilang Lord, Luhut Mestinya Tiru Anies 'Difitnah Dicaci Tetap Santuy'

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pegiat media sosial Eko Widodo menyebut sebaiknya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tidak baper karena disebut lord, dan seharunya meniri bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

Pasalnya meskipun diserang menggunakan isu rasialis hingga difinah maupun dicaci, Anies Baswedan tetap santai, dan seharusnya Luhut menirunya sebagai pejabat publik.

"Anies diserang Isu rasialis, difitnah & dicaci maki alhamdulillah tetap santuy jadi pejabat publik gak boleh baperan.." ungkapnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @ekowboy2, Jumat (9/6).

Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersaksi di persidangan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti.

Luhut menjadi saksi dalam lanjutan sidang kasus dugaan pencemaran nama baik yang dialkukan Haris-Fatia terhadap dirinya.

Sidang tersebut digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Kamis (8/7/2023). Luhut mengaku jengkel dituduh memiliki bisnis di Papua padahal dia sama sekali tidak melakukannya.

Selain itu, Luhut juga merasa sakit hati lantaran dijuluki lord dan penjahat karena mengingatkannya pada peristiwa anak buahnya yang gugur.

"Itu menurut saya kata-kata sangat menyakitkan. Saya punya anak buah gugur di operasi sudah banyak. Dan saya dibilang penjahat itu sangat menyakitkan hati saya," ujar Luhut di PN Jaktim.

Tidak hanya itu, ucapan Lord dan penjahat itu juga nantinya akan mempengaruhi keturunannya lantaran hal itu diungkap di dunia maya yang tidak akan pernah hilang.

"Saya ingin sampaikan kepada yang mulia bahwa saya sangat sangat sakit. Dan ini menyamgkut kepada anak cucu saya karena jejak digital tak akan pernah hilang. Jadi jangan dipermainkan," ujar Luhut.

Sumber: newsworthy

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita