GELORA.CO - Semakin hari, rasa penasaran publik soal siapa sebenarnya sosok Panji Gumilang kian menguat. Panji Gumilang kini dikenal sebagai dedengkot Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang sarat dengan kontroversi.
Kontroversi Panji Gumilang ini sebenarnya sudah berlangsung lama, mulai dari berbagai kasus yang menyeretnya hingga isu dirinya terlibat NII atau Negara Islam Indonesia yang sempat menghebohkan masyarakat.
Namun nama Panji Gumilang kembali muncul usai viral video pelaksanaan shalat Idul Fitri 1444 H di Ponpes Al Zaytun yang dinilai tak lazim. Pasalnya, dalam video viral tersebut terlihat jamaah wanita dan laki-laki bercampur dalam satu shaf.
Kemusian satu per satu kontroversi menyeruak dan semakin membuat nama Panji Gumilang diperbincangkan publik.
Lantas siapa sebenarnya sosok Panji Gumilang ini? Seperti dilansir tvOnenews.com dari tayangan Fakta TvOne, berikut penuturan salah satu sosok pengajar di Al Zaytun soal Panji Gumilang. Siapa sangka, Mayor Jendral TNI (Purn) Kivlan Zein, ternyata pernah menjadi salah satu dosen di Al Zaytun.
Dalam satu kesempatan, Tiara Harahap berhasil mewawancarai dan menggali informasi penting seputar sosok Panji Gumilang di mata Kivlan Zen. Sebagai permulaan, Kivlan Zen ditanyai soal pernyataan Panji Gumilang yang menyebut dirinya sebagai intel yang setia kepada bangsa dan negara.
"Saya dalam rangka intel itu maksudnya setia kepada bangsa dan negara, dan saya tidak pernah ada niat membentuk suatu negara di luar Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Kivlan Zen.
"Dia tahu, (saya) sebagai seorang intel yang setia kepada bangsa dan negara," lanjutnya. Perlu diketahui, Kivlan Zen sudah sekitar 10 tahun mengenal Panji Gumilang sejak 2013 silam menjadi dosen di Al Zaytun.
Menurut Kivlan Zen, sosok Panji Gumilang dalam hal kepemimpinan dan komunikasi tidak mengalami perubahan sejak 10 tahun kenal. "Sama, enggak ada perubahan saya lihat," ujar Kivlan Zen. "Tegas orangnya, taat peraturan, cinta kepada bangsa dan negara," lanjutnya.
Kivlan Zen juga menyebut Panji Gumilang bukan orang yang aneh atau menyimpang, terutama soal ajaran sesat dan isu NII. "Enggak neko-neko," ungkap Kivlan Zen. Terkait NII pun Kivlan Zen mengaku tidak pernah tahu Panji Gumilang punya niat atau ide ke sana.
"Sepanjang saya tahu, enggak ada dia niatnya," kata Kivlan Zen. Hal ini berkaitan dengan sosok Panji Gumilang yang menurut Kivlan Zen sangat kuat semangat nasionalismenya.
"Karena dia adalah sangat kuat kebangsaannya, nasionalisme," tegas Kivlan Zen. Kemudian dari sisi agama pun menurutnya Panji Gumilang bukan sosok yang sesat.
"Petunjuk agama dia jalankan, yang saya lihat, sepanjang yang saya ketahui," ujarnya. "Yang katanya orang dia menyimpang ajarannya, sejauh ini yang saya tidak melihat," lanjutnya.
Kivlan Zen menyebutkan bahwa perintah dasar dalam Islam seperti shalat lima waktu masih tetap dilakukan Panji Gumilang beserta seluruh pengajar dan murid di Al Zaytun. "Tetap shalat mereka, shalat berjamaah, shalat isya shalat subuh saya sama siswa-siswanya shalat ribuan orang," ungkap Kivlan Zen.
Khusus untuk madzhab Soekarno yang sempat viral, Kivlan Zen mengatakan bahwa mungkin yang dimaksud Panji Gumilang itu adalah sebagai jalan hidup berbangsa dan bukan terkait agama.
"Enggak mendengar ucapan itu, entah kalau yang lain mendengar," kata Kivlan Zen. "Kalau dia katanya madzhab Soekarno, bukan karena keagamaan, ya madzhabnya itu untuk kebangsaan, saya enggak tahu juga," lanjutnya.
Namun jika terkait madzhab Soekarno digunakan Panji Gumilang sebagai dasar beragamanya, Kivlan Zen mengaku tidak tahu dan tidak mendengar adanya pernyataan tersebut.
Kivlan Zen menanggapi soal kontroversi Panji Gumilang, terutama anggapan di masyarakat yang menilai bahwa dedengkot Ponpes Al Zaytun itu sesat dalam hal shalat dan adzan.
"Saya lihat sama, enggak ada dia bedanya," ungkapnya. "Adzannya, berbeda itu bukan berbeda yang ngarang, dia mengikuti bagaimana pada waktu Bilal bin Rabah," jelasnya.
Sumber: tvOne