Agar Indonesia Tak Masuk Jurang Krisis, Prabowo: Berantas Budaya Bohong, Penipu, hingga Mark Up

Agar Indonesia Tak Masuk Jurang Krisis, Prabowo: Berantas Budaya Bohong, Penipu, hingga Mark Up

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan komitmen dirinya menghapus budaya korupsi hingga mark up di industri pertahanan nasional.

Mengawali pernyataan itu, Prabowo sebelumnya menjelaskan posisi Indonesia yang menjadi salah satu negara paling beruntung.

Pasalnya, Indonesia tercatat lolos dari krisis akibat pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia dengan Ukraina.

"Kita bersyukur di saat krisis dunia akibat perang Ukraina, inflasi kita terjaga. Ini bukan prestasi yang gampang, inflasi adalah momok bagi seluruh di dunia," kata Prabowo dalam pidatonya di acara The 1st DEFEND ID’s Day di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).

Menurut Prabowo untuk menghindari Indonesia dalam pusaran krisis, salah satu hal besar yang perlu dilakukan adalah memberantas budaya pemborosan, korupsi, hingga mark up di lingkungan industri pertahanan.

"Masih banyak pekerjaan kita, budaya-budaya pemborosan, korupsi, kebocoran, harus kita atasi dengan sebaik-baiknya. Dan saya tak ragu-ragu bertindak, budaya mark up yang keliwatan luar biasa, budaya bohong dan budaya penipu, harus kita hilangkan dari industri pertahanan kita," tutur Prabowo.

Dalam pidatonya di hadapan 8.000 karyawan DEFEND ID, Prabowo menekankan industri pertahanan memiliki peran vital bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. Ia memandang pertahanan Indonesia harus kuat, mengingat Indonesia merupakan negara besar.

"Jadi kalau ada yang bertanya kenapa pertahanan harus kuat? Karena dunia memang keras, persaingan antar bangsa keras. Perang di Ukraina, di Sudan, Congo, Somalia terus menerus perang. Indonesia harus waspada dan harus kuat," kata Prabowo.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita