2 Waria Mengaku Diperas Rp50 Juta Oleh Anggota Polri

2 Waria Mengaku Diperas Rp50 Juta Oleh Anggota Polri

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pengacara dari LBH Medan mendampingi saksi dalam dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Polri
Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Utara melakukan pemeriksaan terhadap dua waria dan pengacara mereka dari LBH Medan sebagai saksi dalam dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Polri. Pemeriksaan dilakukan pada Senin (26/6/2023).

Dua waria yang diperiksa adalah Deca alias Kamaluddin (27) dan Fury alias Rianto (26). Mereka mengaku telah diperas oleh polisi sebesar Rp50 juta setelah ditangkap di salah satu hotel di Kota Medan.

Direktur LBH Medan, Irvan Saputra, mengonfirmasi adanya pemeriksaan tersebut. LBH Medan akan mengungkap dugaan pemerasan yang terjadi.


"Kami melakukan klarifikasi terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum perwira Polda Sumatera Utara beserta timnya yang diduga terjadi di Polda Sumatera Utara, dengan modus penjebakan dan dugaan rekayasa kasus. Kami telah menjelaskan kronologi peristiwa tersebut kepada penyidik Propam Polda Sumatera Utara," ujar Irvan Saputra.


Irvan menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap kedua saksi tersebut bukan merupakan tindak lanjut dari laporan yang sebelumnya mereka ajukan di SPKT Polda Sumatera Utara. Namun, pemeriksaan ini berkaitan dengan pemberitaan media mengenai dugaan pemerasan tersebut.

"Kami telah menjelaskan hal tersebut, dan kami berharap agar penyidik menindaklanjuti informasi yang telah tersebar di kalangan publik," tambahnya.


Kabid Propam Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Dudung, mengonfirmasi bahwa kedua saksi transgender tersebut sedang dimintai keterangan mengenai dugaan pemerasan tersebut.


"Kami masih sedang menyelidiki informasi tersebut. Kami belum dapat menjelaskan hasil pemeriksaannya. Kami akan menunggu selesai pemeriksaan untuk memberikan keterangan lebih lanjut," jelasnya.

Seperti yang diketahui, kedua waria, yakni Fury dan Deca, mengaku telah diperas oleh oknum polisi sebesar Rp 50 juta agar tidak ditahan setelah mereka diamankan dan diduga dijebak.



Pada Jumat (23/6/2023), mereka secara resmi melaporkan dugaan pemerasan tersebut ke Polda Sumatera Utara. Kedua saksi melaporkan hal ini dengan didampingi oleh teman dan kuasa hukum, serta melampirkan bukti tanda laporan LP/B/758/VI/2023/SPKT/Polda Sumatera Utara.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita