GELORA.CO - Dua unit pesawat diketahui milik Iran, terlihat parkir di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
Pesawat Iran itu parkir di rerumputan sekitar BIJB Kertajati Majalengka, sehingga terkesan tersembunyi alias 'ngumpet. Pesawat diketahui parkir sekira 1 tahun hingga meninggalkan Bandara Kertajati pada 23 Mei 2023 lalu.
Dua unit pesawat Air Bus A340-212 itu diketahui bekas yang dibeli Iran dari Angkatan Udara Perancis.
Masyarakat jadi bertanya-tanya hingga menaruh curiga pesawat Iran tersebut sedang bermasalah.
Dua pesawat itu meninggalkan landasan Bandara Kertajati, bersamaan dengan kunjungan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi ke Indonesia.
Salah satu pemilik akun twitter @haveyoumed_ted mempertanyakan hal itu, Sabtu 3 Juni 2023.
“Peran indo apa nih disini. Konteks: 2 pesawat milik Iran, udah lama ngumpet di Kertajati. Kenapa ngumpet? Mungkin karena sanksi US. Menariknya 2 pesawat ini cabut ke Iran di hari yg sama dengan kunjungan Presiden Iran ke Indonesia,” unggah pemilik akun itu.
Yang mencurigakan lainnya adalah 2 unit pesawat Iran tersebut menyatakan niat terbang ke Mali dan mendapat izin otoritas dari BIJB Kertajati.
Namun diketahui, pesawat itu justru terbang ke Bandara Chabahar. Bandara itu berada di bagian paling selatan Iran.
Mengutip Radarcirebon.disway.id, Sabtu 3 Juni, dua unit pesawat milik Iran yang parkir di area rumput sekitar Bandara Kertajati meninggalkan bandara tersebut pada Selasa, 23 Mei 2023. Dua unit pesawat itu langsung terbang ke Iran.
Pada tanggal 23 Mei 2023, Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Republik Islam Iran, Seyyed Ebrahim Raisi, di Istana Kepresidenan Bogor.
Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Sayyed Ebrahim Raisi ke Indonesia sejak menjabat sebagai presiden ke-8 Iran pada 3 Agustus 2021 lalu.
Sementara itu, PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati (Perseroda) menyebut bahwa semua dokumen pesawat tersebut sah.
Executive General Manager (EGM) Bandara Kertajati Majalengka, Nuril Huda menjelaskan, pesawat tersebut tidak seperti yang dituduhkan. Sebab, 2 unit A340-200 tersebut datang dengan dokumen yang lengkap.
"Pesawat datang dan berangkat dengan dokumen yang lengkap. Tim CIQ juga mengecek semua, FA juga terbit," kata Nuril.
Dia menambahkan, dengan persyaratan dan dokumen lengkap, tentu saja pesawat tersebut sah untuk melakukan landing maupun take off dari Indonesia.
Sumber: disway