Yorrys Raweya Skak OPM, 300 Tahun Lebih Apa yang Dibangun Belanda

Yorrys Raweya Skak OPM, 300 Tahun Lebih Apa yang Dibangun Belanda

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Dalam beberapa pembicaraan, pihak OPM sering mengatakan bahwa pihaknya menghormati Belanda yang sangat menghargai penduduk Papua.

Bahkan Pimpinan OPM, Jeffery Bomanak begitu menyanjung pihak Belanda dan mengatakan jika belanda tidak pernah sekalipun melakukan kekerasan di Papua.

Menanggapi hal tersebut, Yorrys Raweya skak OPM dan mengatakan selama 300 lebih apa yang dibangun oleh Belanda.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Yorrys Raweya yang juga merupakan anggota Dewan asal Papua.

Menurut Yoris, selama Papua berada di bawah Indonesia kita telah melihat berbagai pembangunan yang dilakukan di Tanah Papua.

Sedangkan Jeffrey begitu menjunjung Belanda karena mamang dari sejarah berdirinya OPM, Belanda-lah yang membentuk OPM.

Nicolaas Jouwe yang merupakan tokoh pendiri OPM mengungkapkan bahwa sebenarnya OPM didirikan oleh Belanda untuk memecah Indonesia.

Menurut Nicolaas, saat itu Belanda menyuruh orang Papua untuk membentuk militernya sendiri dan beberapa orang yang fanatic kemudian mendirikan OPM.

OPM tersebut dibentuk dari sebuah kelompok kecil yang dilatih oleh Belanda, di mana mereka tersebut terdiri dari korps sukarelawan masyarakat Papua.

Saat Papua masuk ke Indonesia, pihak Belanda terima dengan kondisi tersebut dan mereka tetap menginginkan Papua harus berdiri sendiri atau bergabung dengan bangsa lain.

“Saat itu saya diperintahkan untuk membuat bendera Bintang Kejora,” jelas Nicolaas.

Sedangkan OPM saat ini juga terus memperjuangkan Papua untuk merdeka berdasarkan sejarah yang di buat oleh Belanda.

Yoris juga mengatakan bahwa sebenarnya apa yang harus kita lakukan adalah bagaimana mempercepat pembangunan di Papua sehingga dapat memberikan kesejahteraan pada rakyat Papua.

“Saja coba objektif saja, mungkin kita bilang gagal atau segala macam, saya setuju. Kita lihat katanya Belanda mejajah Papua 300 tahun lebih dan dia membangun peradapan Papua dengan OPM-nya,” terang Yoris.

“Dia membangunnya di mana, coba sekarang saya tanya, ada gak satu universitas yang dibangun di Papua, selama 300 tahun,” tanya Yoris.

“Kita bicara rumah sakit, kita melihat hampir semua daerah ada rumah sakit dan berapa banyak masyarakat Papua yang telah bersekolah,” paparnya.

Yoris juga menyinggung bahwa pada BJ Habibie dirinya bersama tim di mana Papua masuk dalam anggota dalam badan negara-negara yang dijajah kelompok Kolonial 24 atau K24.

“Saat membahas dengan Habibie di Istana Negara yang saat itu menjadi Presiden mengekakan agar usulan tersebut agar dapat direnungkan dan kemudian dibentuklah sebuah tim yag terdiri dari 100 orang,” kenang Yoris.

“Akan tetapi setelah Presiden RI berganti dengan Gus Dur kami kembali menghadap dan mengemukanan usulan tersebut, di mana Gus Dur dengan tegas mengatakan, ‘apapun bisa kalian minta kecuali untuk merdeka,” papar Yoris.

Menurut Yoris, dalam pertemuan dengan Gus Dur tersebut maka di kemukakan bagaimana proses-proses hukum Papua disesuaikan dengan hukum adat Papua dan kemudian diadakan Kongres Adat Papua ke 2.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita