GELORA.CO -Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut menolak konser Coldplay di Indonesia. Hal ini serupa dengan permintaan Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menjelaskan kalau alasan MUI tolak konser Coldplay lantaran band asal Inggris itu ikut mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Ia menilai apabila Indonesia mendukung adanya konser Coldplay, maka sama saja negara ini menerima kehadiran orang yang memperjuangkan LGBT.
Hal itu dianggapnya tidak sesuai dengan konstitusi RI, yakni Pancasila dan UUD 1945 di PAsal 29 Ayat 1.
"Dalam konstitusi negara kita Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 jelas dikatakan Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya tidak boleh ada di kegiatan yang kita lakukan di negeri ini yang bertentangan dengan ajaran agama," ujar Anwar dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (19/5/2023).
Selain itu Anwar menyebut kalau tidak ada satu agama pun dari enam agama di Indonesia yang memberikan toleransi terkait LGBT.
"Sepanjang pengetahuan saya sebagai seorang muslim, dari enam agama yang dianut (masyarakat Indonesia), tidak ada satu pun yang menoleransi LGBT," tutur dia.
Dari sanalah MUI meminta pemerintah apabila tetap ingin menggelar konser, maka harus bermanfaat juga untuk masyarakat, tak hanya di sisi ekonomi.
Dia juga menilai kalau konser Coldplay lebih banyak mudarat ketimbang manfaat.
"Saya buktikan, penduduk bumi sekarang berjumlah 8 miliar laki-laki dan perempuan. Jika separuh laki-laki (yang berjumlah) 4 miliar itu kawin sama laki-laki, dan 4 miliar perempuan menikah dengan perempuan, apa yang akan terjadi?" tanya Anwar.
"150 tahun mendatang enggak ada satu orang pun manusia, (jadinya) generasi manusia baru. Di sini namanya LGBT bukan hak asasi manusia. (LGBT) adalah penyimpangan seksual, berhubungan dengan masalah kejiwaan," tegas dia.
Sebelumnya MUI, ada Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang juga menolak kehadiran band asal Inggris itu karena alasan pro LGBT. Bahkan mereka mengancam mengepung bandara jika Coldplay nekat datang.
Sumber: suara