GELORA.CO - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik, mengomentari pernyataan Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yaitu Jusuf Wananda yang membahas terkait pencalonan presiden 2024.
Di acara milik Jurnalis senior Rosi di kanal YouTube Kompas TV, Jusuf Wanandi mengungkap perihal Pilpres 2024 yang sebaiknya hanya diikuti dua kandidat calon presiden.
Jusuf Wanandi mengungkap bahwa koalisi yang menginginkan keberlanjutan rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berupaya membuat Pilpres hanya diikuti 2 pasang calon.
Kendati hingga hari ini, tercipta tiga poros Jusuf Wanandi meyakini Istana akan melakukan berbagai cara untuk menggagalkan kemenangan calon tersebut. “Istana masih sangat kuat. Jangan kira Istana tidak bisa mencegah itu,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Rachland mulanya menyoroti pernyataan Jusuf Wanandi bahwa keikutsertaan seorang presiden menyeleksi penerusnya meruapakan sebuah tindakan keberanian. Menurutnya, pendapat tersebut sesat dan perlu dibantah.
“Jusuf Wanandi CSIS memuji upaya Jokowi menyeleksi siapa boleh jadi Capres dan siapa jangan sebagai "keberanian". Pandangan ini sesat dan perlu dibantah,” ujar Rachland, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Senin (29/5/2023).
Ia kemudian menyoroti Jusuf Wanandi yang merupakan pendiri CSIS, sebuah lembaga think tank yang menjadi pilar kekuasaan Soeharto. “Ini kritik saya pada pendiri think tank yang dulu salah satu pilar penting kekuasaan tiranik Soeharto,” ujarnya.
Sementara itu, sebelumnya Pengamat Politik Rocky Gerung juga menyinggung soal genealogi CSIS yang di masa orde baru berusaha mengendalikan politik dengan biaya yang fantastis.
Rocky juga mengatakan bahwa lembaga think tank tersebut mulanya didesain untuk konten komunis namun beralih ke konten Islam radikal di era orde baru.
“Kita mau buka ini sebagai problem supaya anak muda juga ngerti bahwa asal-usul dari CSIS adalah lembaga think tank yang didesain untuk konten komunis pada awalnya. Kemudian berubah untuk konten Islam radikal di orde baru,” ujar Rocky di kanal YouTube miliknya.
Sumber: newsworthy