GELORA.CO - Juru Bicara Anies Baswedan, Hendri Satrio, menyinggung perihal elektabilitas Anies Baswedan yang selalu berada di posisi buncit atau nomor tiga.
Seperti diketahui, pada kebanyakan lembaga survei, elektabilitas Anies selalu berada di nomor tiga. Keadaan tersebut sama dengan hasil jajak pendapat di Lembaga Survei Kedai Kopi yang dimiliki Hendri.
“Saya setuju. Karena di Kedai Kopi juga begitu. Nomor tiga,” ujar Hendri, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin (22/5/2023).
Namun, di antara tiga nama dengan elektabilitas teratas, Ganjar Pranowo memiliki swing voters dengan jumlah tertinggi. “Swing voters-nya Ganjar itu paling tinggi. 11-18 persen,” sambung Hendri.
Mengambil contoh dari Litbang Kompas, ketika elektabilitas Ganjar mencapai angka 30 persen, dengan asumsi swing voters mencapai 18 persen, maka sebenarnya elektabilitas Ganjar hanyalah sebesar 12 persen.
Tak heran, kubu Ganjar kelabakan kendati survei elektabilitasnya sangat tinggi. Sementara itu, swing voters Anies paling kecil sehingga ditakutkan oleh pihak lawan.
“Angkanya Kompas itu, misalnya Ganjar Pranowo ditaruh 30 persen, itu swing voters-nya 11-18 persen. Jadi sebetulnya 12 persen aja tuh elektabilitasnya. Makanya pusing dia. Swing voters-nya Anies itu paling kecil, makanya ditakutkan,” jelas Hendri.
Pakar komunikasi politik itu menyinggung perihal survei elektabilitas Ganjar yang selalu dipamerkan karena sangat tinggi.
Namun, pada survei yang sama, swing voters Ganjar juga tinggi. Adapun tipikal pertanyaan swing voters yaitu potensi perubahan pilihan pada responden.
“Memang dipasang itu besar-besar kan, tapi swing voters-nya juga besar. Swing voters-nya pertanyaannya begini ‘Apakah Anda masih bisa berubah?’ jawabannya bisa. Nah itu bisa besar (swing voters),” ujar Hendri.
Sumber: newsworthy