GELORA.CO -Mustopa, warga Desa Sukajaya, Pesawaran, Lampung, yang merupakan pelaku penembakan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Menteng, Jakarta Pusat, yang meninggal dunia pernah meminta MUI Lampung untuk mengumumkan dan mengukuhkannya sebagai wakil nabi.
Ketua Komisi Fatwa MUI Lampung periode 2011/2016, Bunyana Sholihin mengatakan, Mustopa pernah datang ke Kantor MUI Lampung yang berada di Jalan Soekarno-Hatta, Rajabasa pada 2015 lalu. Ia mengaku mendapatkan kepercayaan dari rosul sebagai wakil nabi.
“Saat itu saya bersama Baijuri Rasyid, dan Mawardi menganggap pengakuan Mustopa tidak masuk akal. Kita kasih pencerahan, tapi dia tetap ngeyel bahwa dia sudah mendapatkan kepercayaan dari rosul melalui mimpi,” kata Bunyana Sholihin dikutip Kantor Berita RMOLLampung, Selasa (2/5).
Menurutnya, Mustopa tetap ngotot dan meminta MUI Lampung untuk mengumukannya sebagai wakil nabi. Mustopa menganggap bahwa yang berwenang terkait agama seperti mengumumkannya sebagi wakil nabi adalah MUI Lampung.
“Kita menyimpulkan bahwa Mustopa sudah gila. Sehingga tidak perlu dilayani serius karena tidak akan nyambung. Jadi kita iyakan saja, nanti diumumkan. Sehingga dia merasa lega, dan pulang,” ujarnya.
Setelah kejadian tersebut, Mustopa sudah tidak pernah lagi datang ke Kantor MUI Lampung. Hingga akhirnya ia meninggal dunia sebagai pelaku penembakan Kantor MUI di Menteng.
“Setelah itu dia tidak perlu muncul, dan tahunya ada berita ini tadi, bahwa dia melakukan penembakan di MUI Jakarta Pusat,” jelasnya.
Kantor MUI Pusat sebelumnya diserang oleh orang tak dikenal pada Selasa pagi (2/5). Penyerangan diduga dilakukan dengan cara menembak kearah kantor MUI.
"Terjadi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia Jakarta oleh orang tak dikenal. Beberapa orang terluka dan dibawa ke rumah sakit," tulis akun Twitter @facialwashh.
Dalam gambar yang diunggah akun tersebut, tampak sebuah pintu kaca hancur berkeping-keping. Serta satu orang berpakaian serba hitam diamankan oleh petugas kantor MUI.
Sumber: RMOL