GELORA.CO - Manuver politik Presiden Joko Widodo dalam acara Musra relawan Jokowi di Istora Senayan Jakarta, Minggu (14/5/2023) lalu, telah menjadi sorotan luas.
Pasalnya, dalam Musra itu, Jokowi kembali melontarkan sejumlah kriteria capres ideal untuk melanjutkan pemerintahannya ke depan. Namun Jokowi tidak menyebut nama Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 yang bakal didukung relawanya.
Padahal, sebelumnya Ganjar telah resmi diusung oleh PDIP sebagai capres yang akan bertarung di Pilpres 2024.
Manuver Jokowi ini lantas menimbulkan tanda tanya, apakah ia mendukung sosok lain untuk menjadi capres selain Ganjar Pranowo?
Menanggapi hal tersebut, Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menyatakan, manuver Jokowi yang hanya menyebut kriteria capres tanpa menyebut nama Ganjar, multitafsir.
Bahkan Jokowi bisa dianggap mempermainkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sebelumnya telah mengusung Ganjar sebagai bakal capres.
Tak sebut nama Ganjar, kemana arah dukungan Jokowi?
Tidak disebutnya nama Ganjar dalam kriteria capres versi Jokowi, menimbulkan dugaan kalau orang nomor satu di Indonesia itu mendukung sosok lain untuk jadi capres 2024.
Terlebih dalam Musra tersebut, para relawan tidak satu suara mendukung sosok Ganjar, melainkan merekomendasikan dua nama lainnya sebagai capres untuk dipilih Jokowi.
Dua nama yang dimaksud adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Keuangan (Menko) Airlangga Hartarto.
Jokowi membelot dukung Prabowo?
Kabar Jokowi bakal mendukung Prabowo berhembus kencang, setelah Ketum Pro Jokowi (Projo) sekaligus Penanggung Jawab Musra, Budi Arie Setiadi buka suara.
Menurut dia, rekapitulasi perolehan suara nasional di internal Musra, menempatkan Prabowo di posisi pertama dengan 20,6 persen suara. Sementara Ganjar diposisi kedua dengan 19,95 persen. Disusul Airlangga dengan 12,15 persen suara.
Karena itulah dalam Musra Jokowi sengaja tidak menyebut nama Ganjar. Sebab Jokowi disebut sudah mengetahui kalau Prabowo yang berada di posisi pertama rekapitulasi suara nasional Musra.
Menurut Budi, Jokowi tidak enak hati jika menyebut Prabowo. Apalagi sebelumnya PDIP sudah resmi mengusung Ganjar.
Jokowi mesra dengan Prabowo usai Musra
Usai Musra, Presiden Jokowi juga terlihat mesra dengan Prabowo. Keduanya turun langsung menanam mangrove di wilayah Kapung Jakarta pada Senin (15/5/2023).
Dalam acara tersebut, Jokowi dan Prabowo tampak akrab. Keduanya sesekali terlihat berbincang. Dan ketika hendak berpisah, Prabowo sempat memberikan sikap hormat pada mantan rivalnya itu.
Apakah hal tersebut merupakan kode atau sinyal politik jelang Pilpres 2024? Kita lihat saja perkembangan selanjutnya.
Sumber: suara