GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku akan cawe-cawe demi bangsa dan negara dalam arti yang positif.
Hal ini ditanggapi Rocky Gerung dalam tayangan Channel YouTube pribadi miliknya. Dalam tayangan tersebut, Rocky Gerung mengatakan bahwa hal itu jadi momen yang dingat kalau Jokowi tidak puas menjabat selama 7 tahun, sejak 2014.
Rocky Gerung pun mengungkapkan bahwa ketidakpuasan Jokowi itu berujung berupaya untuk cawe-cawe agar masa jabatannya bisa diperpanjang.
"Ini adalah satu peristiwa yang akan orang ingat ada seorang presiden yang tidak puas selama 7 tahun. Lalu berupaya untuk cewe-cewe supaya sangat mungkin dia diperpanjang lagi 3 tahun atau dipanjang 5 tahun," tutur Rocky Gerung dikutip WE NewsWorthy dari Channel YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (31/5).
Lebih lanjut, Rocky Gerung pun mengatakan bahwa pernyataan Jokowi akhirnya melengkapi kecurigaan publik. Hal ini, kata Rocky Gerung, mengartikan bahwa Jokowi memang akan berpihak.
"Jadi kecurigaan publik akhirnya lengkap, Jokowi sendiri mengakui bahwa dia tidak akan netral, artinya dia akan memihak," tegas Rocky Gerung.
Dengan begitu, Rocky Gerung pun mengartikan kembali bahwa Jokowi akan memakai keseluruhan peralatan kekuasaannya.
"Artinya dia akan pakai semua peralatannya peralatan kekuasaannya untuk memenangkan seseorang yang dia pihak, itu saja," pungkas Rocky Gerung.
Sementara itu, sebelumnya, Jokowi baru-baru ini menegaskan bahwa dirinya akan ikut cawe-cawe dalam persoalan pemilihan presiden atau Pilpres 2024 mendatang.
"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5/2023).
Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra. Jokowi menegaskan cawe-cawe yang dimaksudnya tentu masih dalam koridor aturan.
Jokowi menegaskan dirinya tidak akan melanggar Undang-undang ataupun mengotori demokrasi. Alasannya cawe-cawe terkai pencalonan presiden karena kepentingan penentuan Indonesia menjadi negara maju hanya tersisa waktu 13 tahun ke depan.
Sumber: newsworthy