GELORA.CO - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkit perjuangannya memenangkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden sejak tahun 2014 lalu.
Surya Paloh mengeklaim Partai NasDem sampai berdarah-darah mengerahkan seluruh kemampuan agar Jokowi terpilih menjadi presiden di Pilpres 2014 silam.
"Saya dan NasDem mendukung Presiden Jokowi bukan awal tahun 2019. Tapi, awal 2014, seluruh komitmen dan seluruh daya kemampuan yang dimiliki NasDem hanya satu: bagaimana mengupayakan Jokowi sebagai kandidat presiden untuk terpilih menjadi presiden," ujar Surya Paloh dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (10/5/2023).
"Demikian juga priode berikutnya, seluruh kemampuan yang ada, mungkin orang yang sakit perut pertama karena melihat tren yang kurang baik dari hasil survei terhadap Presiden Jokowi, pasti pribadi saya dan NasDem," tandasnya.
Seperti diketahui, Partai NasDem belakangan ini seolah dibuang oleh Presiden Jokowi. NasDem terkesan tak dianggap lagi sebagai partai koalisi pemerintah.
Sikap Jokowi terhadap NasDem itu berubah drastis pasca Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Eks Wali Kota Solo itu disebut-sebut tak suka kalau NasDem mencapreskan Anies yang dianggap sejumlah pihak sebagai oposisi pemerintah.
Jokowi Tak Undang NasDem ke Istana
Terbaru, Presiden Jokowi tak mengundang Partai NasDem dalam pertemuan dengan sejumlah ketua umum partai politik koalisi pemerintah di Istana Merdeka pada Minggu malam (2/5).
Jokowi pun blak-blakan mengungkap alasan tak mengundang NasDem dalam pertemuan itu. Menurutnya, partai besutan Surya Paloh itu sudah mempunyai koalisi sendiri untuk Pilpres 2024.
"Ya, memang nggak diundang. NasDem itu kita harus bicara apa adanya, ya, kan sudah memiliki koalisi sendiri," kata Jokowi di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
"Ini gabungan partai yang kemarin kumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain. Mestinya ini memiliki strategi besarnya apa. Ya masa yang di sini harus tahu strateginya kan mestinya nggak seperti itu," sambungnya.
Sumber: populis