GELORA.CO - Rencana deklarasi relawan Amanat Indonesia (Anies) yang akan digelar di lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2023) rupanya disabotase orang.
Pihak yang tidak bertanggung jawab telah menyebarkan link pendaftaran yang diduga untuk memecah tingkat konsentrasi massa di acara tersebut.
Koordinator Relawan Anies, Sahrin Hamid mengatakan oknum tertentu telah menyebarkan kabar palsu atau hoaks tentang rencana kegiatan pengukuhan dan deklarasi Anies, serta pidato Anies Baswedan.
Oknum itu, kata dia, menyebar kanal pendaftaran palsu bahwa kegiatan itu diadakan di Sentul International Convention Centre (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Mereka membuat flyer yang sama seperti kami lakukan, waktunya sama (hari Minggu) namun tempatnya berbeda,” ujar Sahrin saat jumpa pers di Hotel Century Atlet Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (4/5/2023).
“Kami yang resmi itu tempatnya di Tennis Indoor Senayan, tapi pihak yang tidak bertanggungjawab mencantumkan lokasinya di Sentul, Kabupaten Bogor,” lanjutnya.
Sahrin mengungkapkan, pemalsuan kanal pendaftaran itu terungkap oleh pihak vendor tiket, yaitu Goers beberapa waktu lalu.
Goers mendapat laporan dari simpatisan tentang perbedaan lokasi acara, bukan di Senayan tetapi di Sentul.
“Itu (link pendaftaran) diduplikasi sehingga teman-teman peserta menerima juga tiket yang sama, tapi di tempat yang berbeda sehingga kami melihat ada upaya penyesatan,” katanya.
Sahrin menambahkan, acara pendaftaran ini tidak dipungut biaya alias gratis. Peserta mendaftar acara ini melalui flyer yang dipublikasi di akun media sosial milik Amanat Indonesia.
“Kalau syarat yang kami minta yaitu memasukan nama lengkap, NIK, alamat, e-mail dan nomor WhatsApp sehingga nanti calon peserta akan mendapatkan e-ticket yang nantinya ada penukaran tiket. Mereka akan mendapatkan gelang tiket, yang ada barcode jadi nanti masuk ke acara itu akan ditap,” jelasnya.
Sementara itu Creative Project Manager Goers Ilham Vadeltra Muhammad mengatakan, jika dilihat secara saksama, terdapat perbedaan bentuk dan tampilan dari tiket elektronik (e-ticket) yang dikeluarkan pihak panitia dengan pemalsu pendaftaran.
“Secara garis besar terlihat sama, namun jika teman-teman melihat secara detail di e-ticket yang palsu tidak ada banner (bergambar Anies Baswedan), sedangkan yang asli ada banner,” kata Ilham.
Selain itu, ada perbedaan feedback dari link pendaftaran yang asli dengan yang palsu.
Bagi pihak yang mendaftar lewat link asli, mereka akan mendapatkan e-ticket melalui pesan WhatsApp dan surat elektronik (surel) atau e-mail.
“Sedangkan untuk link palsu itu, pendaftar hanya mendapatkan e-ticket ke alamat e-mail saja, tidak melalui WhatsApp,” ujar Ilham.
Sumber: wartakota