GELORA.CO - Pegiat media sosial Eko Widodo mengomentari laporan relawan Ganjar Pranowo terhadap bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.
Untuk diketahui, Relawan Ganjar Pranowo (GP) Center melaporkan Anies Baswedan karena membandingkan pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidatonya.
Adapun pembuat aduan adalah relawan Ganjar yang bernama Harris Muttaqin. Namun, laporan tersebut ditolak oleh penyidik.
"Kita sudah melakukan diskusi panjang dan kita mendapatkan beberapa progres. Kebanyakan itu permasalahan data yang disebutkan oleh bapak Anies ketika pidato di Milad PKS," katanya kepada wartawan di Bareskrim Polri, Selasa (23/5/2023).
Haris mengatakan akan menambah data-data yang kurang karena data yang ada sekarang masih belum cukup. "Kami pasti akan menambah lagi data-data yang kurang, sebelumnya data sudah kami bawa dan kami sudah berdiskusi dengan Bareskrim dan data itu masih belum cukup," lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Eko mengaku membayangkan seandainya Ganjar terpilih menjadi presiden, pihak-pihak yang mengkritisi pemerintah pasti akan dilaporkan.
“Bayangkan jika Ganjar berkuasa rakyat yg kritis dikit dilaporkan, ngeri!!” ujar Eko, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Rabu (24/5/2023).
Bayangkan jika Ganjar berkuasa rakyat yg kritis dikit dilaporkan, ngeri!!
— π΄πΊπΎ π πΈπ³πΎπ³πΎ (@ekowboy2) May 23, 2023
Bareskrim Tolak Laporan Relawan Ganjar soal Anies Bandingkan Jokowi dan SBYhttps://t.co/NArNU4O5Yp
Untuk diketahui saat berpidato di pada acara peringatan puncak Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 20 Mei 2023, Anies membandingkan infrastruktur yang dibangun di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Anies menyoroti pembangunan jalan tak berbayar oleh Presiden Jokowi sepanjang 19.000 km sementara jalan berbayar atau jalan tol sepanjang 1.569 km.
Angka jalan tak berbayar tersebut jauh di bawah era pemerintahan SBY yang berhasil membangun jalan sepanjang 144.000 km atau 7,5 kali lipat dibanding era Jokowi.
Sumber: newsworthy