GELORA.CO - Pengamat politik Refly Harun secara terang-terangan bicara tukar tambah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk mendukung Anies Baswedan.
Mulanya Refly Harun membahas peran Luhut usai Surya Paloh tidak diundang Presiden Jokowi dalam pertemuan 6 partai politik (parpol) koalisi pemerintah.
"Setelah Surya Paloh tidak diundang pertemuan 6 parpol dan piring kotornya ada, apakah Luhut disuruh membersihkan piring kotor itu?" ujarnya dikutip WE NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Jumat (5/5).
Menurutnya, Luhut berpotensi membujuk Surya Paloh agar membatalkan dukungan untuk Anies, tapi bisa juga sebaliknya dengan syarat tukar tambah calon wakil presiden (cawapres) pilihan istana.
"Antara lain datang ke Surya Paloh menjelaskan ini itu dan lain sebagainya, atau kembali membujuk Surya Paloh agar tidak mendukung Anies atau mendukung Anies dengan wakil presiden yang ditentukan oleh istana, istilahnya tukar tambah," bebernya.
Jika hal ini terjadi, makan dalam politik bisa saja tidak ada antitesa Jokowi termasuk Anies, semuanya menunggu kejelasan, dan akan final ketika capres telah didaftarkan ke KPU.
"Makin menarik politik kita, makin tidak jelas, sesungguhnya siapa yang tesis siapa yang antitesis, jangan-jangan nggak ada yang antitesis," ucap Refly.
"Semuanya ya begitu saja poco-poco, maju mundur sambil tengok kanan tengok kiri, lalu baru kemudian lari kencang, kita tidak pernah tahu sampai kemudian ada calon yang secara resmi didaftarkan ke KPU," tandasnya.
Sumber: newsworthy