GELORA.CO - Tokoh besar Partai Golongan Karya (Golkar), Erwin Aksa kini tengah laporkan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Romy atas beberapa pernyataan miringnya.
Diketahui bahwa kala diundang dalam siniar atau podcast Total Politik, Romy menuding nama Erwin sebagai penjamin bank ada di surat perjanjian utang Anies Baswedan kepada Sandiaga Uno.
Tak cukup di situ, Romy mencemooh Erwin sebagai pembohong kala berdinamika di Pilkada Sulawesi Selatan 2018. Romy menuding bahwa Erwin memberikan sebuah cek palsu yang nilainya tidak bisa dicairkan di bank.
Lantaran tak terima atas pernyataan Romy, Erwin melayangkan laporan ke Bareskrim Polri pada pada 8 Mei 2023.
Profil Erwin Aksa: Pentolan Golkar sekaligus seorang pebisnis
Pria bernama Erwin Aksa Mahmud tersebut lahir di Ujungpandang, Sulawesi Selatan pada 7 Desember 1975.
Erwin kini berkarier sebagai salah satu tokoh tersohor di partai yang dikomandoi oleh Airlangga Hartarto itu. Tak hanya itu, Erwin juga merupakan seorang pebisnis.
Adapun ayah Erwin yakni H. Muhammad Aksa Mahmud ST merupakan seorang pemimpin sebuah perusahaan bernama Grup Bosowa (Bone, Sopeng, Wajo).
Perjalanan pendidikan Erwin Aksa
Sebelum berkarier, Erwin merantau ke Negeri Paman Sam untuk meniti pendidikan.
Erwin merupakan alumnus University of Pittsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat (1993-1997).
Sepulang dari Amerika Serikat, Erwin langsung berkarier sebagai dealer mobil Mitsubihi di Makassar.
Ayah Erwin mendidiknya untuk berbisnis dan langsung menjajal sebagai manajer klub sepak bola Makassar (PSM).
Bukan cuma di dunia sepak bola, Erwin juga pernah menjabat Ketua Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Sulawesi Selatan (2003-2008).
Usai ditempa oleh sang ayah dalam dunia bisnis, ia dipercayai untuk menjabat Direktur Utama Utama Bosowa Group. Bosowa di bawah kepemimpinan Erwin berhasil memperluas sayap bisnis di bidang otomotif, semen, logistik dan transportasi, pertambangan, properti, jasa keuangan, infrastruktur, energi, media, dan multibisnis.
Berkat prestasi yang ditorehkan oleh Erwin dan memimpin Bosowa Grup, ia kemudian dipercayai untuk naik kelas sebagai Komisaris Utama.
Terjun ke dunia politik
Tak puas hanya berdinamika di dunia bisnis, Erwin sontak terjun ke dunia politik.
Erwin bergabung di Golkar pada 2004 dan menjabat segudang posisi strategis.
Adapun di awal-awal masa keanggotaannya di Golkar, Erwin sudah dipercayai menjabat Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan pada periode 2004-2009.
Kini, Erwin dipercayai sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis di DPP Partai Golongan Karya (Golkar).
Sumber: suara