GELORA.CO - Pengamat politik menilai pengaruh Jokowi dan relawannya dalam Pilpres 2024 tergolong kecil.
Akademisi Universitas Bakrie, M Tri Andika mengutip hasil jajak pendapat baru-baru ini. Dari lebih 50 persen pemilih Jokowi pada Pilpres 2029, hanya sekitar 17 persen yang loyal.
Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi. Dia ragu relawan Jokowi bisa diandalkan ketika yang diusung bukan Jokowi sendiri.
Menurut Burhan dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi TvOne, relawan Jokowi hanya efektif dan kuat jika yang jadi calon adalah Jokowi sendiri.
Sementara saat ini, relawan Jokowi terbelah. Ada yang mendukung Ganjar Pranowo. Sebagian ke Prabowo Subianto.
Sesuai jadwal, Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar sejumlah organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo memasuki puncaknya hari ini, Minggu 14 Mei 2023.
Acara diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta. Presiden Jokowi dijadwalkan hadir.
“Presiden Joko Widodo akan hadir dan memberikan pidato arahan mengenai ke mana arah dukungan relawan Jokowi,” kata Penanggung Jawab Musra, Budi Arie Setiadi dalam sebuah video, Minggu 14 Mei 2023.
Sebelumnya, Budi menyatakan, para relawan akan menunggu komando dari Jokowi terkait sosok yang bakal diusung sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
“Kita tunggu bersama apa yang akan diperintahkan oleh Pak Jokowi kepada kami semua di acara puncak Musra,” kata Budi.
Rangkaian Musra sudah berjalan selama hampir satu tahun sejak dibuka Jokowi dalam Musra provinsi Jawa Barat di Bandung, 28 Agustus 2022.
Hasilnya, ada tiga nama yang masuk bursa capres. Ketiganya yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Airlangga Hartarto. Nama Anies Baswedan tidak masuk.
Sementara pada bursa cawapres muncul empat nama yakni Mahfud MD, Moeldoko, Arsjad Rasjid, dan Sandiaga Uno.Burhanuddin Muhtadi juga heran dengan munculnya nama-nama tersebut. Sebab, justru tidak terekam memiliki elektabilitas yang menjanjikan dari berkali-kali survei yang dilakukan sejumlah lembaga. (*)
Sumber: herald