GELORA.CO - Najwa Shihab masuk dalam empat kandidat capres pilihan Partai Buruh. Selain Najwa Shihab, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Partai Buruh Said Iqbal yang masuk radar Partai Buruh untuk menjadi bakal capres 2024.
Partai Buruh akan mengumumkan capres pilihannya sekitar bulan Juli atau Agustus 2023 mendatang. Masuknya Najwa Shihab sebagai capres pilihan Partai Buruh rupanya tak lepas dari sorotan. Pasalnya perempuan yang akrab disapa Mbak Nana itu merupakan seorang wartawan senior yang tidak terjun dalam dunia politik.
Simak profil dan rekam jejak Najwa Shihab yang jadi capres pilihan Partai Buruh berikut ini.
Profil Najwa Shihab
Najwa Shihab adalah presenter, jurnalis, aktris, feminis dan aktivis yang lahir pada 16 September 1977 sehingga kini berusia 45 tahun. Perempuan yang akrab disapa Nana ini dalah putri kedua ulama sekaligus Menteri Agama era Kabinet Pembangunan VII yakni Quraish Shihab.
Nama Najwa Shihab mulai mencuat berkat laporan-laporan dari Aceh saat bencana tsunami tahun 2004 silam. Liputan dan laporan Najwa dinilai memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan tersebut.
Dalam kehidupan pribadi, Najwa menikah muda di usia 20 tahun dengan pria bernama Ibrahim Assegaf. Ia dikaruniai seorang putra bernama Izzat Assegaf. Najwa juga dikaruniai seorang bayi perempuan bernama Namiya yang meninggal empat 4 jam setelah kelahiran.
Pendidikan Najwa Shihab
Najwa Shihab hidup dalam keluarga yang religius. Najwa menempuh pendidikan sejak kecil dengan masuk TK Al-Quran Makassar, sebelum melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah (1984-1990).
Dia kemudian melanjutkan SMP Al-Ikhlas, Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada 1990-1993 lalu di SMA Negeri 6 Jakarta. Kemudian Najwa kuliah di Universitas Indonesia mengambil jurusan Ilmu Hukum dan lulus pada tahun 2000.
Setelah sempat berkarier, Najwa memutuskan lanjut pendidikan S2 dengan mengambil konsentrasi hukum media pada 2008 di Melbourne Law School Australia.
Karier Najwa Shihab
Karier jurnalistik Najwa bermula ketika menjadi wartawan magang di RCTI. Kemudian pada tahun 2001, dia memilih bergabung dengan MetroTV menjadi reporter.
Kariernya di dunia jurnalistik semakin diperhitungkan sejak Najwa diangkat menjadi anchor dalam sejumlah program berita prime time, mulai dari Suara Anda dan Metro Hari Ini. Setelahnya dia memiliki program gelar wicara sendiri bernama Mata Najwa pada tahun 2009.
Pada Agustus 2017, Najwa resmi mengundurkan diri dari Metro TV yang telah membesarkan namanya. Kemudian pada 10 Januari 2018, Najwa melalui Mata Najwa tampil kembali di Trans7.
Najwa semakin menguatkan pengaruhnya dalam dunia jurnalistik dengan mendirikan Narasi. Lewat Narasi, dia mengembangkan berita dan media omni-channel dengan membuat beberapa jenis konten digital.
Najwa Shihab sendiri menjadi satu-satunya wartawan perempuan yang sudah mewawancarai hampir semua tokoh politik nasional lewat programnya "Mata Najwa". Dia bahkan adalah orang pertama yang mewawancarai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika selesai pelantikan.
Hingga saat ini Najwa masih aktih sebagai jurnalis. Sosoknya terus produktif memproduksi konten-konten jurnalistik sesuai dengan topik terkini. Tak terkecuali mewawancarai para tokoh di Indonesia sampai membuat berita investigasi di kanal YouTube Mata Najwa.
Prestasi Najwa Shihab
Sederet prestasi telah diraih Najwa Shihab dalam dunia jurnalistik. Najwa pernah diganjar penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya atas laporan-laporan jurnalistiknya dari Aceh saat diterjang bencana tsunami pada 2004.
Kemudian pada 2006, Najwa menang sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV. Ia juga berhasil masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards.
Masih pada tahun yang sama, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang digelar di sejumlah kota Amerika Serikat (AS). Sosoknya juga pembicara dalam Konvensi Asian American Journalist Association.
Berlanjut pada tahun 2007, Najwa masuk nominasi (5 besar) ajang lebih bergengsi di tingkat Asia yakni Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow Presenter.
Selanjutnya di awal tahun 2008, Najwa berhasil meraih beasiswa S2, yakni Full Scholarship for Australian Leadership Awards dan mendalami bidang hukum media.
Najwa juga meraih penghargaan sebagai Insan Pertelevisian Terbaik dalam ajang Panasonic Gobel Awards (2016), The Influential Woman of The Year dari Elle Magazine (2016) hingga Most Progressive Figure oleh Forbes Magazine (2015).
Dia juga berhasil mendapat penghargaan sebagai Presenter Pemilukada Terbaik oleh Badan Pengawas Pemilu (2015), Young Global Leader oleh The World Economic Forum (2011), Highly Commended for the Best Current Affairs Presenter di Asian Television Award (2009 dan 2007).
Tak berhenti sampai di situ, Najwa juga meraih penghargaan Australian Alumni Award for Journalism and Media (2009), National Award for Journalistic Contribution to Democracy (2010) hingga Jurnalis Terbaik Metro TV 2006.
Sederet penghargaan lain yang diraih Najwa adalah Young Global Leader (YGL) 2011 dari World Economic Forum (WEF) hingga Asian Television Awards (ATA) 2011 Pemenang Kedua atau Highly Commended.
Sumber: suara