Pejabat Ini Perintahkan Air Waduk Dikuras karena HP-nya Kecebur saat Selfie

Pejabat Ini Perintahkan Air Waduk Dikuras karena HP-nya Kecebur saat Selfie

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Seorang pejabat pemerintah di India tengah telah dicopot dari jabatannya, setelah ia memerintahkan sebuah waduk untuk dikuras guna mengambil smartphone yang jatuh saat dia selfie.

Rajesh Vishwas, seorang inspektur pangan, menjatuhkan HP miliknya di Bendungan Kherkatta di distrik Kanker, negara bagian Chhattisgarh pekan lalu, seperti dilansir oleh The Times of India.

Vishwas awalnya meminta para penyelam setempat untuk melompat ke dalam waduk untuk mencari perangkat tersebut, dengan dalih bahwa smartphone itu berisi data pemerintah yang sensitif.


Namun, setelah upaya awal untuk mendapatkan kembali ponselnya gagal, ia meminta waduk tersebut untuk dikosongkan dengan menggunakan pompa diesel.



Selama tiga hari berikutnya, lebih dari 2 juta liter air dipompa keluar dari waduk, yang cukup untuk mengairi setidaknya 1.500 hektare tanah selama musim panas yang panas di India, demikian dilaporkan media setempat.

Dalam video yang viral di media sosial, Vishwas terlihat duduk di bawah payung merah saat pompa diesel beroperasi untuk menguras air dari waduk.


Vishwas mengatakan kepada media lokal bahwa air di waduk tersebut tidak dapat digunakan untuk irigasi. 


Tak hanya itu, Vishwas juga mengklaim telah mendapatkan izin dari seorang pejabat senior untuk mengurasnya.

"Pejabat departemen irigasi memberi tahu saya bahwa air tidak digunakan oleh petani dan saya bisa mengosongkannya sekitar 1 meter, jadi saya menguras air ke kanal dan membuatnya dapat digunakan," katanya seperti dikutip oleh The Times of India, Senin (29/5/2023).


Ponsel akhirnya berhasil ditemukan tetapi tidak dapat dinyalakan karena sudah terendam air.

Otoritas kemudian mencopot Vishwas setelah dia dikritik luas karena membuang-buang sumber air.

India adalah salah satu negara dengan stres air terbesar dan suhu ekstrem menyebabkan kekurangan air yang parah, menyebabkan kerugian panen, kebakaran hutan dan pemadaman listrik.


"Dia memompa air tanpa mencari izin formal. Ini tidak dapat diterima," kata pejabat distrik teratas Priyanka Shukla kepada media lokal.

Otoritas juga telah meluncurkan penyelidikan terhadap pejabat yang mengizinkan perintah Vishwas dilaksanakan.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita