PDIP DKI Sebut Anies Bakal Keok Adu Gagasan Lawan Ganjar: Suka Kasih Harapan Kosong ke Warga Saat Jadi Gubernur

PDIP DKI Sebut Anies Bakal Keok Adu Gagasan Lawan Ganjar: Suka Kasih Harapan Kosong ke Warga Saat Jadi Gubernur

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menyebut Ganjar Pranowo bisa memenangkan kompetisi adu gagasan melawan Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Ia menilai hal ini berdasarkan rekam jejak Anies saat menjadi Gubernur DKI periode 2017-2022.

Gembong mengatakan, selama menjabat kepala daerah, Anies kerap memberikan harapan kosong kepada warga Jakarta. Sejumlah program yang dijanjikan disebut Gembong tidak tuntas dan hanya berujung kekecewaan bagi masyarakat.

"Kan era sudah tidak bicara pokoknya, kan bagaimana kita menawarkan dan tawaran yang kita sampaikan ke warga masyarakat jadi harapan," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).

"Tetapi harapan kan harus bisa diberikan. Jangan memberikan harapan kosong gituloh. Prinsionya gitu, bagaimana dia membawa bangsa kedepan menjadi lebih baik," katanya menambahkan.


Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI ini mencontohkan salah satunya adalah program rumah down payment (DP) 0 rupiah. Anies pada masa kampanye menjanjikan hunian murah dengan skema pembayaran tanpa DP agar bisa dibeli kalangan masyarakat miskin.

Belakangan, Anies malah menetapkan syarat minimal pendapatan untuk pembeli rumah itu adalah Rp7 juta. Bahkan, di pertengahan jabatannya, syarat itu direvisi menjadi pendapatan pasangan minimal Rp14 juta.



"Jadi artinya dari sisi peruntukan kan sudah bergeser, bukan untuk orang miskin lagi kalau orang yang berpenghasilan 14 juta," ucapnya.


Contoh kedua adalah program Jakprenur yang dulunya bernama OKE OCE. Program mencetak 250 ribu wirausaha baru ini dianggap Gembong gagal karena pada akhir jabatannya hanya ribuan pengusaha yang mendapatkan akses modal.

Menurutnya, gagasan yang disampaikan juga harus rasional karena beriringan dengan bagaimana cara mewujudkannya. Sementara, Anies disebut Gembong kerap memberikan janji manis saat kampanye tapi pada pelaksanaannya sulit untuk diterapkan.


"Untuk bisa membawa bangwa ke arah lebih baik harus rasional. Ya harus bisa dilaksanakan jangan di awang-awang kita adu gagasan yang rasional saja bukan sekadar gagasan yang hanya di awang-awang, yang sulit diimplementasikan," jelas Gembong.

Karena itu, lewat rekam jejak dan gagasan pun ia tetap yakin Ganjar Pranowo bisa unggul dari Anies.

"Ya, yakin lah (Ganjar menang adu gagasan). Kalau tidak yakin ngapain kita calonin gitu. dan kalau pak Anies bicara ayo adu gagasan, ya itu kan memang itu yang harus dilakukan kedepan," pungkasnya.

Sebelumnya, Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengakui perjuangan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tidaklah mudah. Bahkan, ia menyebut lawan politiknya nanti memiliki kekuatan super besar.

Hal ini disampaikan Anies dalam pidato politiknya saat menghadiri deklarasi relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023).

“Kita berhadapan dengan sebuah kompetisi, kompetisi gagasan, kompetisi rencana, kompetisi rekam jejak dan dalam kompetisi ini kita akan berhadapan dengan lawan yang memiliki sumber daya yang luar biasa besar,” ujar Anies.

Lawan politiknya nanti, kata Anies berasal dari pihak yang didukung dengan sumber daya besar karena mendominasi perpolitikan tanah air belakangan ini. Namun, ia meyakini mendapatkan dukungan dari masyarakat.



“Lawan itu memiliki kekuatan yang sangat besar, lawan yang bisa mendominasi. Tapi, kami yakin niat baik bersama orang baik, tujuan baik, Insyaallah Allah bukakan pintu-pintu keberhasilan,” ujarnya.


Kendati demikian, ia menyatakan tak gentar melawan kekuatan besar itu. Ia menyatakan siap bersaing beradu gagasan karena punya rekam jejak yang baik.

“Kita tidak pernah gentar dengan ukuran material. Kita akan terjunkan kekuatan spiritual yang kita miliki untuk meraih yang dijanjikan republik ini,” tuturnya.



“Ini bukan tentang satu orang, ini bukan tentang satu partai. Ini adalah nasib masa depan bangsa kita dan anak-anak bangsa kita,” tambahnya memungkasi.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita