Nyatakan Bakal Pilih Anies, Refly Harun 'Sesalkan' 4 Hal Ini di Era Jokowi

Nyatakan Bakal Pilih Anies, Refly Harun 'Sesalkan' 4 Hal Ini di Era Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengungkapkan secara terang-terangan soal dukungannya terhadap bakal calon presiden atau bacapres Anies Baswedan.

Hal tersebut diungkapkan Refly Harun melalui tayangan video di Channel YouTube pribadi miliknya. Dalam videonya, Refly Harun mengatakan bahwa ada empat kegalauan terkait kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat di era rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Menurut Refly Harun, hal tersebut sangat terbatas dan menjadi alasan mendukung Anies Baswedan.

"Saya galau dengan kebebasan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tulisan," ungkap Refly Harun dikutip WE NewsWorthy dari Channel YouTube pribadi miliknya, Jumat (12/5).

Refly Harun pun menyayangkan di era rezim sekarang, siapapun yang berbeda pendapat dengan penguasa sangat rentan dikriminalisasi. Padahal, The founding father yaitu Ir. Soekarno juga menjanjikan kebebasan berkumpul, berserikat, dan mengeluarkan pendapat.

Adapun Refly Harun menegaskan bahwa dari tiga kandidat yang disebut-sebut saat ini, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, hanya  Anies lah yang memiliki rekam jejak sebagai pejabat yang tidak pernah mempersoalkan kritik.

"Karena preferensi itu, saya ingin memilih misalnya siapa sih track record calon presiden yang tidak pernah mempersoalkan dia dikritik bahkan dengan sekeras-kerasnya. Nah Anies Baswedan is one of them," tegasnya.

Lebih lanjut, Refly Harun mengungkapkan bahwa berdasarkan rekam jejaknya, Anies tidak pernah mengkriminalisasi orang-orang yang memberikan kritik padanya. Hal inilah yang membuat Refly Harun memilih Anies.

"Jadi salah satunya dia. Nggak pernah mengadukan. Nggak pernah mengkriminalisasi. Jadi itu kan yang namanya rekam jejak atau track record," tandas Refly Harun.

Sumber: newsworthy
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita