GELORA.CO - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyayangkan sikap di pemerintahan yang mempertajam perbedaan pandangan.
Padahal, sedari awal Partai Nasdem merupakan partai yang mendukung Joko Widodo mulai dari Pilpres 2014.
Namun, setelah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres di 2024, Nasdem seolah ditinggalkan.
Menurut Surya Paloh, progres Indonesia ke depan adalah pembangunan yang berjalan terus-menerus secara berkesinambungan. Termasuk revolusi mental yang digelorakan oleh Presiden Jokowi.
"Apa arti revolusi mental yang dikatakan Presiden Jokowi? Kan membangun perubahan yang berarti dengan cara dan sistem berpikir kita," ujar Surya Paloh dalam wawancara ekslusif di progam Ni Luh, KOMPAS TV, Senin (8/5/2023).
Surya Paloh mengakui, tidak mudah menjalankan sesuatu rencana dan niat baik. Namun, hal tersebut disebutnya merupakan sebuah tantangan dan menjadi pilihan utama.
Menurutnya, pilihan yang saat ini dijalankan Nasdem juga mulai diganggu karena dinilai berharga.
"Coba enggak ada harganya, untuk apa diganggu? Karena dikhawatirkan, karena ada sesuatu yang diperlukan. Coba kita tidak punya value, tidak punya nilai, siapa yang mau datang?" ujar Surya Paloh.
Lebih lanjut Surya Paloh memastikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dibangun Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS tetap solid mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres di 2024 mendatang.
Ia juga tidak ambil pusing jika hanya tiga partai yang konsisten mengantarkan Anies ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendaftarkan diri sebagai capres 2024.
"Kalau ditanya pendapat saya, kalau bertambah, tentu kita syukuri. Kalau tidak, ya enggak masalah. Batas parliamentary threshold dan presidential threshold telah kita penuhi. Kita jalan saja," ujar Surya.
"Menambah koalisi bagus, kalau ada yang berpindah itu sesuatu yang harus kita hadapi," imbuhnya.
Surya Paloh juga menegaskan, salah satu misi besar Nasdem di Pilpres 2024 adalah menyatukan masyarakat, bukan untuk memecah belah.
Ia juga meyakini, di tengah perbedaan dalam politik, keutuhan Indonesia harus tetap dijaga demi kepentingan nasional, bukan kepentingan partai.
"Di tengah kita saling tidak mempercayai satu sama lain, bahkan niat baik pun sudah tidak kita yakini. Saya hanya ingin mengharapkan dan mengajak kita semua, jangan pernah menyerah," pungkas Surya Paloh.
Sumber: kompas