Nasaruddin Umar Cawapres Ganjar, Bentuk Balas Budi Megawati ketika Dulu Dibully?

Nasaruddin Umar Cawapres Ganjar, Bentuk Balas Budi Megawati ketika Dulu Dibully?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dikabarkan tengah menyiapkan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Nasaruddin Umar merupakan Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027.

Nasaruddin bukan orang baru dalam sejarah politik Megawati. Bahkan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah itu memiliki jasa besar terhadap Ketum PDIP tersebut.

Megawati mengungkapkan, ulama kelahiran Sulawesi Selatan itu selalu berada di belakang dirinya untuk menguatkan kala dia dibully. Bullying itu muncul saat Megawati hendak menduduki jabatan Wakil Presiden dan Presiden RI lantaran jenis kelaminnya.

"Kalau mengingat, ingin mengucapkan beribu-ribu terima kasih karena ketika saya akan dijadikan seorang Wapres, seorang Presiden maka beliaulah yang selalu memberi semangat kepada saya. Karena pada waktu itu saya selalu di-bully oleh banyak orang karena saya seorang perempuan," kisah Mega dalam acara Peluncuran Buku Nasaruddin Umar di Jakarta, 5 November 2021 lalu.

Nasaruddin, kata Megawati selalu memberikan pembelaan terhadap dirinya. Karena menurut Nasaruddin tidak ada diskriminasi terhadap gender pada kancah perpolitikan Tanah Air.

"Beliau selalu memberikan sebuah pembelaan, bahwa di negara kita ini sebagai warga bangsa tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki," katanya.

Menurut sumber merdeka.com, ada beberapa pertimbangan Megawati memunculkan nama Wakil Menteri Agama Republik Indonesia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini. Antara lain, seorang NU tulen yang punya keilmuan mumpuni, basis NU kuat dan tidak ambisius dalam urusan politik.

"Iya nama Nasaruddin menguat," kata sumber merdeka.com di internal koalisi Jokowi saat berbincang dengan merdeka.com.

Pengurus PDIP merasa Nasaruddin ideal mendampingi Ganjar karena sesuai keinginan Megawati mengusung duet nasionalis-religius. Plus, Nasaruddin dianggap melengkapi Ganjar secara elektoral.

"Dari sisi intelektual masuk, sama profesor doktor. Dari sisi NU masuk, terus akar kuat itu. NU tulen orangnya enggak neko-neko," kata sumber.

Sumber: merdeka
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita