GELORA.CO - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo buka suara soal anggapan yang menilai Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya peduli dengan beberapa cabang olahraga.
Dito menegaskan, Kemenpora merupakan rumah bagi semua pejuang olahraga Indonesia dan hal ini dibuktikan saat kirab juara Kontingen SEA Games 2023 Kamboja pada Jumat (19/5).
"Ini menjadi bukti nyata bahwa tidak ada diskriminasi terhadap atlet, dan sebaliknya, kita mencoba untuk belajar membudayakan dan menunjukkan kebanggaan dan penghargaan yang besar bagi pejuang olahraga Indonesia, tanpa terkecuali atau pun diskriminasi," kata Dito.
Dia juga memahami ada kesan bahwa euforia cabor sepak bola yang berhasil meraih medali emas SEA Games 2023 lebih besar.
Menurut dia, masalah ini tidak perlu menjadi masalah besar karena tujuan arak-arakan hanya untuk merayakan dan menghormati seluruh pahlawan olahraga Indonesia. "Melihat antusias masyarakat akan kemenangan Timnas U-22, awalnya memang PSSI berniat mengadakan pawai.
Lalu Kemenpora menyambut baik dan menawarkan agar digabung, karena Kemenpora awalnya juga berinisiatif melakukan acara serupa yang dihadiri seluruh cabang olahraga. Rute disepakati untuk dimulai dari Kemenpora menuju Bundaran HI dan kembali ke Kemenpora.
Bahwa ada beberapa cabang olahraga yang punya berinisiatif memisahkan diri, seperti PSSI yang lanjut ke GBK dan Perbasi yang lanjut ke Senayan Park, itu wajar saja," katanya menambahkan.
Terkait kendaraan, lanjut Dito itu murni masalah teknis, karena memang Jakarta hanya memiliki satu bus atap terbuka, dan memang sudah di booking oleh pihak PSSI, maka itu Kemenpora memberikan opsi fasilitas bus pawai dan didukung dari Pemprov Jawa Barat, Pemkot Bandung dan Pemkot Bogor.
"Tetapi kami merasa itu tidak sama sekali mempengaruhi euforia masyarakat yang menyambut Kontingen SEA Games 2023 yang pulang. Kirab ini milik semua kontingen dan masyarakat yang antusias menyambut mereka!" kata Dito menegaskan.
Dito menambahkan bahwa cukup wajar ada kesemarakan yang lebih terhadap salah satu atau mungkin beberapa cabang olahraga dan ia menegaskan bahwa memang tidak ada sensus semua yang datang itu buat siapa, tetapi ia meyakini antusiasme itu untuk semua yang telah membawa pencapaian terbaik bagi Indonesia.
"Kita juara umum cabang olahraga ada tujuh, dan ada empat atau lima kita mencetak sejarah contohnya basket putri, sepak bola 32 tahun, hoki putra baru sekali seumur hidup dapat emas, kriket kita baru sekali, dan atletik di nomor 4x100 meter juga setelah 12 tahun baru dapat emas lagi.
Jadi di SEA Games ini banyak sekali target-target yang sudah lama tidak terlampaui akhirnya bisa achieve, yang puncaknya adalah jumlah medali emas yang merupakan adalah perolehan emas terbanyak selama 20 tahun terakhir.
Kami yakin semua yang hadir hari ini karena untuk merayakan mereka-mereka yang telah berjasa untuk olahraga Indonesia." tambah Dito Intinya, lanjut dia, Kemenpora berperan sebagai rumah bagi semua cabang olahraga dan tidak pernah menganakemaskan cabang olahraga manapun.
Niat baik kirab juara ini adalah untuk mewadahi antusiasme Indonesia mengungkapkan kebanggaannya terhadap semua atlet SEA Games 2023 sebagai pahlawan olahraga.
Sebelumnya, Perenang Indonesia, I Gede Siman Sudartawa menjadi pembicaraan hangat karena mengkritik pawai medali emas SEA Games 2023, Jumat (19/5/2023).
Dia kecewa karena ada cabang olahraga yang lebih diistimewakan dalam parade tersebut meski sama-sama mendulang emas.
Kemudian, dia memutuskan untuk pulang lebih cepat dan tidak mengikuti jalannya pawai medali emas SEA Games 2023.
Sumber: tvOne