GELORA.CO - Rangkaian pertemuan Prabowo Subianto dengan para jenderal pendukung Joko Widodo sejak tahun 2014 mengindikasikan dukungan Joko Widodo pada dua orang yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Belakangan Prabowo menemui beberapa jenderal yang dianggap kunci dukungan politik terhadap Joko Widodo, yakni Try Sutrisno, AM Hendropriyono dan Wiranto.
Sementara itu, jelang lebaran idulfitri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara mendadak menyatakan Ganjar Pranowo adalah calon presiden dari PDI Perjuangan.
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah melihat, meski secara struktur lebih dekat dukungannya pada Ganjar, Jokowi bisa disebut juga mendukung Prabowo. Artinya, Jokowi menjadikan Prabowo berada di bangku cadangan.
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menafsirkan, keputusan PDIP yang secara mendadak dukung Ganjar bisa dimaknai sebagai upaya Megawati menyandera Jokowi agar tidak semakin leluasa mendukung Prabowo.
"Atau mendukung Ganjar diusung koalisi lain. Dengan keputusan dini PDIP usung Ganjar, ini mematikan langkah Jokowi yang belum sempurna," demikian pendapat Dedi.
Dalam pandangan Dedi Jokowi menginginkan Prabowo jadi Presiden, sekaligus berharap pada Ganjar. Selain itu, Jokowi merasa menerima secara politik asalkan presidennya bukan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Sepanjang Presidennya bukan Anies Baswedan atau tokoh lain di luar koalisi yang memihak pada Jokowi saat ini," pungkasnya.
Sumber: rmol