GELORA.CO - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tampak sangat geram tingkah pemerintahan Singapura. Opung Luhut geram lantaran negara tetangga itu meminta Indonesia mengekspor listrik bersih atau clean energy ke negara mereka.
Luhut mengatakan, pemerintah Indonesia langsung dengan tegas menolak hal itu.Dia mengatakan permintaan tersebut menunjukkan bahwa Singapura masih memandang Indonesia sebagai sebuah negara yang bodoh.
"Berengseknya Singapura, dipikir kita bodoh saja. Singapura minta supaya kita ekspor listrik clean energy. Kita nggak mau, saya bilang nggak mau," kata Luhut di The Westin Hotel Jakarta, belum lama ini.
Luhut menjelaskan, penolakan tersebut dilakukan karena pemerintah ingin industri listrik bersih di Indonesia berkembang. Dia mengatakan, Indonesia mau mengekspor listrik ke Singapura selama industri energi bersih ini dikembangkan di Indonesia.
"Mau kalau proyeknya di kita. Jadi kita jual. Jadi jangan kau (Singapura) yang mengatur," tandasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves) melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan Pemerintah Singapura untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Kerja sama tersebut mencakup investasi pengembangan industri dan kapabilitas manufaktur EBT di Indonesia dari hulu ke hilir. Termasuk pula, perdagangan listrik lintas batas antara kedua negara.
MOU tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan tahunan Leader’s Retreat yang digelar di Singapura, pada 17 Maret 2023. Ketertarikan Singapura terhadap ekspor EBT Indonesia juga menjadi pendorong untuk mempercepat industrialisasi panel surya nasional.
Jauh sebelum itu, pada tanggal 25 Oktober 2021 Menteri ESDM menyaksikan penandatanganan dua Joint Development Agreement (JDA) di bidang pengembangan PLTS antara entitas bisnis Indonesia dan Singapura, yaitu JDA antara PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen) – PLN Batam dan Sembcorp Industries, dan JDA antara Medco Power Energy dengan Gallant Venture dan PacificLight Energy.
JDA ini akan memayungi rencana ekspor tenaga listrik yang dihasilkan dari PLTS di Indonesia ke Singapura menggunakan teknologi transmisi kabel laut HVAC.
Sumber: populis