GELORA.CO -Pemilih di Jawa Tengah dan Jawa Timur diprediksi bakal menjadi pertarungan antara calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Demikian disampaikan Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa, saat memaparkan rilis terbaru di Jakarta, Senin (29/5).
“Ini akan terjadi jika di dua provinsi terbesar itu menjadi pertarungan relawan Jokowi pro Prabowo vs relawan Jokowi pro Ganjar,” kata Ardian.
Ardian menguraikan, Jateng dan Jatim menjadi satu dari lima daerah dengan populasi pemilih terbanyak pada Pilpres 2024, selain Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Utara. Jumlah pemilih di lima provinsi terbesar ini populasinya mencapai 57,6 persen dari populasi nasional.
Dijelaskan Ardian, di Jawa Barat, Prabowo Subianto unggul dengan meraih 29 persen, diikuti Anies Baswedan dengan perolehan 26,3 persen, dan Ganjar Pranowo dengan 15 persen.
Di Jawa Timur, Ganjar Pranowo unggul dengan perolehan 35,3 persen, diikuti Prabowo Subianto dengan 20,2 persen, dan Anies Baswedan dengan 8,2 persen.
Lalu, di Jawa Tengah, saat ini yang teratas adalah Ganjar Pranowo dengan perolehan 55,2 persen, diikuti Prabowo Subianto dengan 20,4 persen, dan Anies Baswedan 4,3 persen.
Kemudian, di Sumatera Utara, saat ini Prabowo Subianto unggul dengan perolehan 50,0 persen, diikuti Anies Baswedan dengan 32,6 persen, dan Ganjar Pranowo dengan 16,2 persen.
Terakhir di Banten, Prabowo unggul dengan perolehan 48,2 persen, diikuti Anies Baswedan dengan perolehan 17,5 persen, dan Ganjar Pranowo dengan 17,5 persen.
Sehingga, bisa disimpulkan bahwa Prabowo Subianto menang di tiga provinsi terbesar (Jawa Barat, Sumut, Banten), sedangkan Ganjar Pranowo menang di dua provinsi terbesar (Jawa Tengah dan Jawa Timur).
“Teritori Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi lumbung suara Ganjar Pranowo. Di dua provinsi ini, Ganjar mendapatkan dukungan terbesar. Namun, dominasi Ganjar di Jawa Tengah dan Jawa Timur bisa tergerus,” kata Ardian.
LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia.
Terhadap 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2,9 persen. Survei dilakukan pada tanggal 3 sampai 14 Mei 2023.
Sumber: RMOL