GELORA.CO - Bakal calon presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo seakan membalas pernyataan bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, melalui kaus yang dikenakannya saat lari pagi di Banten, Minggu (28/5/2023).
Ganjar tengah melakukan safari politik di Banten. Usai melakukan serangkaian kegiatan pada Sabtu (27/8/2023), Gubernur Jawa Tengah itu menyempatkan diri untuk lari pagi bersama masyarakat, di Alun-alun Kota Serang Banten, Minggu (28/5/2023).
Ada yang unik dari kaus Ganjar. Ia lari pagi mengenakan kaus hitam bertuliskan ‘Kalau mau Indonesia sehat, ayo berolahraga’, seolah-olah ia menjawab sindiran yang dilontarkan Anies pada pekan lalu.
” Jawabannya ada di kaus ini, biar semuanya sehat. Jadi kalau mau sehat kita olahraga. Jadi kita senang karena olahraga sangat memasyarakat, itu investasi loh, investasi kita menjaga badan kita sehat,” tutur Ganjar.
“Yang antusias saya, bukan masyarakat. Karena sebenarnya di Serang di Banten kita tadi bangun pagi mulai di hotel, sampai ke sini, lumayan ya. Ternyata masyarakat di Serang Banten semua suka olahraga. Yang penting itu,” ungkap dia.
Diketahui, Anies sempat melontarkan sindirian saat menghadiri saat pidato politik acara Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, (20/5/2023). “Gini, kalau tantangannya adu lari pagi keliling Indonesia, saya kalah dah. Tapi kalau tantangannya adu gagasan, adu karya, adu rekam jejak, maka kita Insyallah menyatakan siap kepada semuanya,” imbuhnya diiringi riuh kader PKS.
Sentilan soal lari pagi, juga kembali ia lontarkan saat memberikan pidato kebangsaan di hadapan ribuan relawan yang berkumpul di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023). Dalam pidatonya Anies mencontohkan bagaimana cara dia mengunjungi pelosok daerah, dengan secara ‘khusyuk’ tanpa kamera, tanpa ditemani siapapun. Perjalanan ke daerah ini pun ia sebut dengan istilah tirakat.
“Saya mendengar cerita mereka, saya temui mereka bukan untuk selfie dan posting di pagi hari. Bukan, saya bukan lari-lari untuk posting foto di media sosial, bukan,” celetuk Anies yang disambut sorak para relawan.
Ganjar Disambut Jawara se-Banten
Sebanyak 4.000 orang yang terdiri dari kepala desa (kades) se-Banten, jawara, hingga pegiat seni menyambut meriah kedatangan bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo di Provinsi Banten, Sabtu (27/5/2023).
Ganjar yang menghadiri acara ‘Maiyah Cinta Budaya Nusantara – Banten Jati Diri Indonesia’ di GOR Maulana Yusuf, Sumurpecung, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, langsung mendapat sorak sorai dari mereka.
Begitu turun dari mobilnya, Ganjar disuguhkan penyambutan selamat datang dengan dzikir saman dan rebana. Kemudian kades, jawara, dan pegiat seni yang sudah menunggu langsung mengerubungi Ganjar.
Teriakan-terikan memanggil nama Ganjar pun nyaring terdengar. Selain itu, teriakan dukungan ‘Ganjar Presiden rakyat’ kepada bacapres berambut putih tersebut juga turut bergema.
“Pak Ganjar presiden! Pak Ganjar presiden rakyat! Ganjar presiden rakyat! Rakyat mendukungmu Pak Ganjar!” gema suara mereka yang terdengar.
Kemudian massa yang mengerubungi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode itu juga berebut salam. Tak sedikit di antara mereka yang langsung menyodorkan gawainya untuk bisa berfoto bersama Ganjar. “Pak Ganjar! Halo Pak Ganjar! Ganjar! Halo Pak Ganjar salam dulu Pak! Pak Ganjar!” teriak mereka.
Ganjar yang datang mengenakan kemeja hitam lengkap dengan kopiah hitam merespons ramah orang-orang yang mengerubunginya. Ganjar melayani permintaan salam dan foto-foto dengan senyum merekah. “Terima kasih ya. Awas hati-hati. Sehat selalu semuanya ya,” kata Ganjar.
Di tengah kemeriahan penyambutan tersebut, Ganjar disematkan baju pangsi hitam, ikat kepala, hingga selendang batik khas Banten oleh Tokoh Budaya Banten, Agus S Cobra. Kemeriahan teriakan selamat datang kepada Ganjar pun langsung menggema di Stadion Maulana Yusuf.
Turut hadir dalam acara tersebut Tokoh Budaya Banten Abah Elang Mangkubumi bersama sejumlah kelompok pegiat seni seperti Sanggar Yudha Asri, Pusaka Banten Rangkasbitung, hingga Kelompok Sandekala Institut.
Sumber: inilah