GELORA.CO - Penantian panjang Timnas Indonesia untuk membawa pulang medali emas SEA Games berakhir di Olympic Stadium, Phnom Penh, Selasa (16/5/2023).
Penantian berusia 32 tahun itu berakhir setelah skuad Garuda Muda mengalahkan Thailand di partai final dalam laga penuh drama selama 120 menit.
Sebelum SEA Games 2023, Timnas Indonesia sudah cukup lama membawa pulang emas dari ajang SEA Games, yaitu SEA Games 1991 yang berlangsung di Filipina.
Pada SEA Games 1991 Timnas Indonesia digawangi talenta-talenta muda seperti Rochy Putiray dan Widodo C Putro.
Di SEA Games 1991 itu, Timnas Indonesia menyapu bersih seluruh laga Grup B dengan kemenangan. Ketika itu Timnas Indonesia arahan Anatoli Polosin tergabung di grup B bersama dengan Filipina selaku tuan rumah, Malaysia, dan Vietnam.
Timnas Indonesia mampu menaklukkan Malaysia di laga pertama dengan skor 2-0, lalu mengalahkan Vietnam dengan skor 1-0, dan menang atas Filipina selaku tuan rumah di laga terakhir dengan skor 2-1.
Karena berhasil lolos sebagai juara grup, Timnas Indonesia pun melaju ke semifinal SEA Games 1991, dan berhasil lolos ke final serta meraih medali emas lewat drama adu penalti.
Laju Timnas Indonesia di SEA Games 1991, terutama di fase grup, pun mirip dengan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 saat ini.
Keduanya sama-sama memiliki kemiripan, yakni menyapu bersih seluruh laga fase grup dengan kemenangan 100 persen.
Lalu kemiripan lainnya terlihat saat kedua tim beda generasi ini mengalahkan tuan rumah di laga terakhir fase grup.
Uniknya lagi, kemiripan juga terlihat di mana Timnas Indonesia di SEA Games 1991 dan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 sama-sama kebobolan di laga terakhir melawan tuan rumah.
Hujan Gol dan Kartu Merah di Laga Final
Seperti tahun 1991, final SEA Games 2023 ini juga berlangsung selama 120 menit. Bedanya, di tahun 1991 pemenang ditentukan lewat drama adu penalti, sementara kali ini skuad Garuda Muda menyudahi laga di babak tambahan dengan skor 5-2.
Dalam pertandingan tersebut, Indonesia unggul lebih dulu lewat dua gol Ramadhan Sananta di babak pertama. Namun di babak kedua Thailand berhasil menyeimbangkan kedudukan menjadi 2-2.
Gol kedua Thailand tercipta setelah waktu melewati injuri time, sehingga sempat menimbulkan gesekan di bench.
Di awal babak tambahan, ketegangan yang memang sudah membuncah pecah setelah Irfan Jauhari mencetak gol di awal laga. Selebrasi yang dilakukan para pemain Indonesia membuat kubu Thailand emosi sehingga bentrok antarpemain dan ofisial tidak terhindarkan.
Wasit asal Oman yang memimpin pertandingan mengambil keputusan tegas dengan mengeluarkan lima kartu merah. Dua untuk kubu Indonesia, salah satunya Komang Teguh yang baku hantam dengan kiper lawan, dan tiga untuk Thailand (satu pemain dan dua ofisial).
Di sisa waktu pertandingan, dua pemain Thailand kembali diusir keluar lapangan dan Indonesia berhasil menambah dua gol sekaligus menyudahi laga dengan skor 5-2.
Tujuh gol yang tercipta di laga tersebut dicetak oleh Ramadhan Sananta (21', 45+6), Irfan Jauhari (94'), Fajar Fathur Rahman (107'), dan Beckham Putra (120'). Sedangkan Thailand oleh Anan Yodsangwal 65 dan Yotsakorn Burapha 90+10.
Sumber: suara