Kesaksian Pelatih Indonesia Indra Sjafri soal Kericuhan yang Terjadi di Final Sepak Bola SEA Games

Kesaksian Pelatih Indonesia Indra Sjafri soal Kericuhan yang Terjadi di Final Sepak Bola SEA Games

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Insiden kericuhan mewarnai laga final cabang olahraga sepak bola di SEA Games 2023 yang berlangsung di Kamboja, Selasa (16/5/2023) malam.

Laga tersebut dimenangkan Indonesia dengan skor 5-2 melalui perjuangan hingga extra time setelah di waktu normal skornya 2-2 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja.

Garuda Muda menang berkat gol-gol Ramadhan Sananta (21', 45+4'), Irfan Jauhari (91'), Fajar Fathur Rahman (107'), dan Beckham Putra (120').

Di sisi lain, sepasang gol Thailand lahir berkat tandukan Anan Yodsangwal (65') dan sepakan Yotsakon Burapha (90+7’).

Mengenai kericuhan yang terjadi, pelatih Indonesia Indra Sjafri menceritakan kronologinya.

Meski terjadi kericuhan, Indra Sjafri meminta pemainnya tetap fokus menyelesaikan pertandingan. Tak hanya soal menjaga keunggulan, namun juga memperlihatkan bagaimana cara bermain sportif kepada tim Thailand.

Kerivuhan terjadi tepatnya setelah Indonesia mencetak gol ketiga melalui Irfan Jauhari (91'). Saat itu pemain dan ofisial melakukan selebrasi yang menghadap ke banch Thailand.

Apa yang dilakukan Indonesia merupakan balasan atas aksi serupa yang lebih dahulu dilakukan bench Thailand ketika pemainnya mencetak gol penyeimbang 2-2.

Berawal dari kondisi tersebut, kericuhan terjadi.

Menurut kacamata Indra Sjafri, insiden tersebut merupakan hal yang sangat tidak perlu terjadi.

Penyerang timnas U-22 Indonesia Ramadhan Sananta merayakan gol ke gawang Thailand dalam laga final cabang olahraga sepak bola SEA Games 2023, Selasa (16/5/2023) malam.
Penyerang timnas U-22 Indonesia Ramadhan Sananta merayakan gol ke gawang Thailand dalam laga final cabang olahraga sepak bola SEA Games 2023, Selasa (16/5/2023) malam. (pssi.org)

Terlebih dalam olahraga sepak bola yang selalu menggaungkan fair play dan sportivitas.

"Ketika mereka mencetak skor 2-2, mereka bergegas ke arah kami untuk merayakannya sehingga keadaan menjadi tidak terkendali."

"Kami mendapat keunggulan di gol ketiga dan segera merespons dengan merayakan di depan mereka, tapi menurut saya tindakan hari ini benar-benar tidak dapat diterima. Setelah pertandingan kami berbicara dan meminta maaf satu sama lain, sekarang tidak apa-apa," terang Indra Sjafri, dikutip dari laman 24h.

Sesaat sebelum pertandingan dilanjutkan, Indra Sjafri memberikan wejangan khusus kepada marselino Ferdinan cs.

Dia ingin pemainnya di sisa waktu pertandingan mampu menjaga emosi dan bermain bersih. Tujuannya agar insiden serupa tak terulang yang berpotensi merugikan timya.

Maklum, dalam pertandingan final kali ini ada enam kartu merah yang dikeluarkan oleh pengadil pertandingan. Salah satunya diberikan kepada penggawa Indonesia, Komang. Kartu merah diberikan setelah insiden.

“Saya mencoba memanggil semua orang kembali, mengatakan untuk menahan diri dan bermain lebih baik dari Thailand, bukan untuk bergulat dan bertarung. Kami menang tidak hanya dengan skor tetapi juga dengan aksi, para pemain tetap tenang dan fokus untuk terus bermain," terangnya.

Kesuksesan timnas Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja juga meninggalkan jejak makna spesial bagi Indra Sjafri.

Langit Kamboja sekali lagi menjadi saksi kesuksesan Indra Sjafri membawa Garuda terbang tinggi, sebagai raja Asia Tenggara.

Indra Sjafri memang pernah punya pengalaman mengecap nikmat sebagai juara bersama timnas Indonesia di Kamboja, di National Olympic Stadium.

Pengalaman itu pertama kali muncul pada 2019. Kala itu, Indra Sjafri memimpin timnas U22 Indonesia menjadi kampiun Piala AFF U22 2019.

Titel kampiun Piala AFF U22 2019 dipastikan Indonesia via kemenangan 2-1 atas Thailand di partai final. (*)

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita