GELORA.CO - Menjelang Pemilu 2024, video lama Anies Baswedan saat masih menjabat Rektor Universitas Paramadina kembali beredar. Dalam video tersebut tampak hadir duduk bersama Anies yakni Joko Widodo dan Bima Arya.
Diskusi bertema "Menuju Good Government: Reformasi Birokrasi dan Peran Mahasiswa" itu bertempat di Aula Nurcholis Madjid tertanggal 19 Februari 2014.
Dalam video tersebut, Anies seolah tidak hanya memberikan kuliah umum kepada mahasiswa namun juga kepada Jokowi yang berkemeja warna putih yang hanya menundukkan kepalanya. Persis di sebelahnya ada Bima Arya.
"2004 pak Jokowi jadi Walikota. Apa yang terjadi? upacara saja beliau tidak tahu," kata Anies seperti dikutip redaksi, Selasa (2/5).
Dalam video itu, Anies lalu membahas soal pentingnya visi dan misi. Namun semua itu akan sia-sia bila yang jadi pemimpinnya tidak bisa menjadi rujukan. Akibatnya daftar rencana itu hanya akan berlabuh di atas kertas.
"Agenda tidak otomatis jalan sendirian tapi agenda perlu eksekusi. Dan eksekusi membutuhkan orang yang melakukan (disebut) eksekutor," beber Anies.
Lebih jauh Anies menuturkan, jika Indonesia ingin lebih baik, maka tidak bisa diurus oleh satu atau dua orang pemimpin semata. Sebab ada 546 pemerintah daerah,157 Kementerian atau lembaga setingkat kementerian atau lembaga pemerintah non kementerian dan non struktural, 140 BUMN, ada lebih perusahaan 490 perusahaan go publik dan ada 120 bank umum.
"Kalau di tempat yang sifatnya publik ini ada pemimpi baik, bisa dibayangkan efeknya untuk Indonesia seperti apa?" demikian Anies Baswedan.
Sumber: rmol.