Jenderal Dudung: Ada Yang Ingin Benturkan TNI-Polri, Waspada Jangan Terprovokasi

Jenderal Dudung: Ada Yang Ingin Benturkan TNI-Polri, Waspada Jangan Terprovokasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan ke Sulawesi Selatan pada Senin (8/3). 

Ada beberapa kegiatan dilakukan Jenderal Dudung yakni meninjau kesiapan operasi Batalyon Infanteri Para Raider 433/Julu hingga memberikan pengarahan kepada prajurit TNI AD.

Jenderal Dudung meminta kepada seluruh prajurit dan keluarganya untuk mewaspadai segala bentuk upaya memecah belah sinergi dan soliditas NI-Polri yang bermuara pada pelemahan negara.

Ia mengatakan, seiring dinamika sosial di masyarakat, ada upaya melemahkan negara salah satunya dengan mengembuskan isu yang membenturkan aparat negara yaitu TNI dan Polri. 

"Banyak pihak-pihak yang mengembuskan isu kesenjangan sosial antara TNI-Polri. Isu-isu semacam itu sangatlah tidak benar. TNI dan Polri sudah punya tupoksinya masing-masing, jadi kita jangan mudah untuk terprovokasi dengan hal-hal seperti itu," kata Dudung di Markas Yonif PR 433/JS/3/Kostrad, Maros.

Jenderal Dudung menerima laporan dari Danyonif PR 433/JS, Letkol Inf Laode Muhammad Idrus, dilanjutkan pengecekan Gelar Pasukan Satgas Yonif PR 433/JS.

Kepada prajurit yang akan berangkat tugas, Jenderal Dudung menekankan agar mereka jangan sampai melakukan pelanggaran sekecil apapun.

"Serta senantiasa menjaga kewaspadaan di daerah operasi. Sehingga tugas dapat dijalankan dengan aman, selamat dan berhasil," ucap dia.

Lebih jauh, kepada keluarga dari prajurit Yonif 433/JS/3/Kostrad, yang dalam waktu dekat akan ditinggalkan tugas operasi ke Papua, Jenderal Dudung berpesan agar dapat menjaga kehormatan diri, kehormatan satuan, serta mendoakan keselamatan para prajurit yang bertugas di medan operasi.

"Para istri doakan suaminya yang bertugas, juga doakan seluruh prajurit agar selamat dan berhasil dalam penugasannya. Tugas operasi merupakan panggilan tugas negara yang juga merupakan suatu kehormatan bagi prajurit," tutup dia.

Bentrokan TNI-Polri

Hubungan TNI-Polri memanas dalam beberapa pekan terkahir. Sebab, terjadi tentetan kejadian yang mengganggu sinergisitas antara TNI-Polri. Terbaru, yakni insiden penyerangan Polres Jeneponto pada Kamis (27/4).

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, kejadian bentrok, arogansi, dan emosi prajurit yang diawali hal sepele hanya akan menyakiti hati rakyat dan akan mempengaruhi kepercayaan rakyat.

Yudo Margono menekankan agar seluruh prajurit TNI dalam menjalankan tugas dan kewajiban haerus menjaga kepercayaan negara dan rakyat dengan profesional dan penuh tanggung jawab.

“Pimpinan satuan jajaran TNI agar terus mempertajam rantai komando dengan tidak mudah terprovokasi, tegakkan reward dan punishment, laksanakan pengawasan melekat (Waskat) dan cegah, deteksi dini serta laporkan ke komando atas,” ucap Yudo saat memberikan pengarahan kepada seluruh pejabat Mebes TNI, Mabes Angkatan dan segenap Panglima/Komandan Komando Utama pada Senin (1/5).
Yudo turut didampingi tiga Kepala Staf yakni KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

“Libatkan dinas hukum agar prajurit melek hukum. Bina, bimbing, arahkan prajurit agar memiliki jiwa korsa positif. Jaga soliditas TNI Polri dan instansi lainya,” tutur dia.

Lebih lanjut, Yudo Margono memerintahkan para pimpinan satuan jajaran TNI agar bisa mengatasi segala persoalan dengan cepat agar tidak melebar dan menjalar.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita