GELORA.CO - Dokter Wayan Tirta atau dr Wayan viral masih mengundang perhatian banyak pihak. Hidup seorang diri di rumah mewah penuh sampah, kini dia akan ke Bali setelah dijemput keponakannya.
Selama dokter Wayan meninggalkan rumahnya di Desa Karangsari, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, sejumlah pihak dari pemerintah dan warga yang bersimpati melakukan pembersihan rumah yang berada persis di sebelahan kantor desa tersebut.
Namun, sebelum dokter ke Bali, beberapa kreator konten sempat berjumpa dengan pria berusia 58 tahun itu. Di antaranya adanya Irfan Jayani, pengelola kanal Youtube Bang Brew Tv.
Dia difasilitasi Kadek Ariasa dan anaknya, yang selama ini sangat peduli kepada dokter Wayan. Dalam pertemuan itu, ada juga keponakannya.
Sebelum kondisi rumah dokter Wayan viral, Kadek Ariasa sempat bercerita bahwa ada larangan untuk membersihkan rumahnya. Juga dilarang menebang pohon di rumahnya.
Dia melarang menebang pohon karena pohon juga punya hak untuk hidup. Bahkan, dia melarang siapa pun mengambil buah mangga yang ada di bagian depan rumahnya. Menurutnya, buah mangga itu untuk kelelawar.
"Kalau buah mangganya diambil, kelelawar makan apa?" kata Ariasa menirukan dokter Wayan alasannya melarang mengambil buah mangga di rumahnya.
Kini, setelah kisah dokter Wayan yang hidup seorang diri di rumah mewah namun tak terurus dan penuh sampah, berbagai pihak melakukan pembersihan.
Irfan Jayani sempat menanyakan apakah rumahnya boleh dibersihkan, termasuk sampah dan pepohonan dan semak belukar yang tumbuh di rumahnya.
"Kalau pohon sih udah bebas (ditebangi). Pendek-pendek gitu kan?" kata dia.
"Sampahnya boleh dibuah gak, Pak?" tanya sang konten kreator.
"Boleh dibakar," katanya.
Kalaupun tidak dibakar, sampahnya boleh juga dibuang saja. Pada intinya, dia sudah tidak masalah kalau rumahnya dibersihkan, tidak seperti saat ini yang kumuh dan tidak higienis.
Nama dokter Wayan menjadi viralsetelah kondisi rumahnya dipenuhi sampah, semak belukar, hingga ular. Dia hidup seorang diri, tanpa air PAM.
Meski dalam kondisi seperti itu, dia tetap membuka praktik dokter. Menariknya, pasien bisa utang atau bayar dengan cara mencicil.
Kebaikan dokter Wayan di tengah hidupnya di rumah penuh sampah ini mengundang keprihatinan dan empati warga. Kini dia dijemput keponakannya untuk sementara pulang ke Bali.
Dokter Wayan sudah puluhan tahun tinggal di Karawang. Dia sudah berpisah dengan istrinya, hingga hidup seorang diri ditemani anjing.
Untuk keperluan makan, sering kali sahabatnya, Kadek Ariasa yang membawakannya seminggu 2-3 kali. Di antaranya mie, telur, hingga air minum.
Sumber: suara