Istrinya Pindah Haluan ke PAN, Gubernur Maluku Murad Ismail Dipecat PDIP

Istrinya Pindah Haluan ke PAN, Gubernur Maluku Murad Ismail Dipecat PDIP

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDIP memecat Gubernur Murad Ismail sebagai Ketua DPD PDIP Maluku. 


PDIP menyebut pemecatan itu dilakukan akibat sikap emosional dan kurang terpuji yang dilakukan Murad Ismail saat Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat melakukan konfirmasi terkait kabar istrinya yang telah berpindah haluan ke Partai Amanat Nasional (PAN). 

Kabar pemecatan Gubernur Maluku ini diumumkan secara langsung oleh Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan, Sri Rahayu. 


“Partai mengambil keputusan membebastugaskan Saudara Murad Ismail dari jabatan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan (Maluku),” kata Sri Rahayu, dikutip Suara Denpasar dari Antaranews, Selasa (9/5/2023). 


Sebagai gantinya, pihak mereka telah menetapkan Benhur Watubun untuk mengisi posisi Ketua DPD dan Mercy Barends yang ditunjuk sebagai Sekretaris DPD Partai. 

Sri Rahayu juga menyayangkan sikap Murad Ismail yang lebih mengedepankan kepentingan keluarga, khususnya istrinya sendiri ketimbang kepentingan rakyat. 


“Sebagai gubernur yang diusung PDI Perjuangan, seharusnya Pak Murad lebih mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” katanya. 

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa PDIP memiliki aturan bahwa suami istri tidak boleh berbeda partai satu sama lain. 

Karena itulah, saat mendengar istrinya telah bergabung dengan PAN. Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Syaiful Hidayat dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun langsung mendatangi Murad untuk mengkonfirmasi. 


Sayangnya, bukan memberikan  jawaban selayaknya seorang pemimpin, Murad Ismail justru menunjukkan sikap emosial yang jauh dari kata teladan.

Atas sikapnya itulah, DPP Partai langsung memberikan  laporan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, lantaran mereka yakin arahan yang akan dikeluarkannya sangat tegas dalam menjaga kedisiplinan dan kepatuhan akan peraturan partai. 

Sri Rahayu berharap bahwa pemecatan yang terjadi di Maluku ini bisa menjadi pelajaran penting bagaimana seharusnya setiap kader partai tetap menjaga perilaku dan bersikap santun. Namun tetap tegas dan kokoh dalam membela rakyat kecil. 

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita