GELORA.CO - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim menjadi salah satu menteri terkaya. Kekayaan Nadiem dalam satu tahun nambah Rp 3,6 triliun. Kini harta pendiri Gojek itu mencapai Rp 4,8 triliun.
Melonjaknya harta kekayaan Nadiem bisa dilihat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2022 yang disampaikannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nadiem melaporkan kekayaannya pada 31 Maret 2023 lalu.
Awal menjabat menjadi Mendikbud Ristek pada 2021 lalu, harta pria jebolan Universitas di Amerika ini sebesar Rp 1.175.047.616.596. Setahun menjabat, jumlah hartanya jadi Rp 4.871.469.603.758 atau naik sekitar Rp 3,6 triliun.
Dalam laporannya, Nadiem menyebutkan, hartanya terdiri dari tanah dan bangunan sebanyak tujuh bidang. Dua di antaranya ada d Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur dan Gianyar, Bali.
Sisanya, ada di Jakarta Selatan yang diklaim hasil sendiri. Total seluruh aset tidak bergerak itu, mencapai Rp 55.328.240.850. Jumlah ini naik Rp 5 miliar dari 2021.
Nadiem juga mencatat harta lainnya berupa mobil Honda Brio tahun 2017 seharga Rp 162 juta. Jumlah alat transportasi yang dimiliki Nadiem tersebut, berkurang dari 2021. Sebelumnya, dia punya mobil Toyota Vellfire tahun 2018 seharga Rp 1.026.582.550 dan Audi tahun 2018 yang dibanderol Rp 1.475.000.000.
Selain tanah dan kendaraan, Nadiem juga punya harta bergerak lainnya senilai Rp 752.313.000. Tapi dia tidak merincinya.
Nah, sumbangan kekayaan Nadiem paling banyak di 2022, berasal dari surat berharga senilai Rp 5.590.317.273.184. Pada 2021, nilai semua itu hanya Rp 1.305.855.289.95. Kemudian, Nadiem juga tercatat memiliki kas dan setara kas Rp 12.271.733.513 dan harta lainnya sejumlah Rp 3,4 miliar.
Nadiem juga memiliki utang sebesar Rp 790.761.956.789. Sehingga, total harta kekayaan Nadiem Rp 4.871.469.603.758.
Selain Nadiem, beberapa menteri juga memiliki kekayaan sampai triliunan rupiah. Mereka adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang memiliki kekayaan Rp 10,99 triliun, Menteri BUMN Erick Thohir Rp 2,3 triliun, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Rp 2,03 triliun dan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono Rp 2,94 triliun.
Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenur Rohman mengapresiasi, sikap Nadiem yang rutin melaporkan LHKPN kepada KPK. “Sebagai penyelenggara negara, Nadiem sudah memenuhi kewajibannya sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999,” ujarnya.
Zaenur menilai, tidak ada yang mencurigakan dalam perolehan harta-hartanya. Sebab kenaikan yang paling banyak berasal dari surat berharga. Menurutnya, perolehan kekayaan itu kemungkinan bersumber dari saham-saham yang dimilikinya.
“Mungkin saham itu berasal dari bisnis lamanya, atau saham lain yang dimilikinya,” nilai Zaenur.
Di dunia maya, warganet ikutan komentar. Salah satunya datang dari akun @DemokrasiMartir yang mengaku prihatin, lantaran terjadi kesenjangan antara jumlah kekayaan sang menteri dengan gaji guru honorer yang dianggap kurang layak.
"Seorang guru honorer di desa hanya mendapat upah hasil keringatnya mengajar sebesar Rp 300 ribu, itupun dibayarkan per 3 bulan. Bisa dibayangkan, seumur hidup ngajar pun kekayaan mereka nggak mungkin bisa mengejar kekayaan Nadiem," cuitnya. "Nasib guru tetap mangsedih #pray4us," tambah akun @enyanti1.
Ada pula netizen yang menganggap wajar kenaikan harta Nadiem. Sebab sebelum jadi menteri, Nadiem merupakan pendiri aplikasi Gojek dan belakangan bergabung dengan Tokopedia menjadi GoTo. Sehingga pertumbuhan keuangan pada perusahaan ekosistem digital berbasis teknologi tersebut, menjadi melesat. "Wajar, dia pasti punya saham GoTo," tulis akun @antasenaperdana.
Sumber: rmid