Gubernur Sumatra Utara Hentikan Upacara Bendera Karena Sahabat Orang Tua Dari Kampung Berkunjung

Gubernur Sumatra Utara Hentikan Upacara Bendera Karena Sahabat Orang Tua Dari Kampung Berkunjung

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Bagi anak yang ingin berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Salah satunya memuliakan sahabat orang tua yang masih hidup.

Hal ini diungkapkan Buya Tengku Zulkarnain dalam saluran Youtube Egis Purnama diunggah 11 bulan yang lalu. Masih bisa diakses Senin 8 Mei 2023.

Dalam ceramahnya, Tengku Zulkarnain menceritakan keteladanan Raja Inal Siregar saat menjadi Gubernur Sumatra Utara.


Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purnawirawan) Raja Inal Siregar adalah Gubernur Sumatra Utara ke-13. 

Raja Inal Siregar memerintah dari tahun 1988 hingga 1998. Setelah tidak menjabat sebagai Gubernur Sumatra Utara, ia kemudian menjadi anggota DPD dari Sumatra Utara.

Putra pasangan Kario Siregar dan Rodiah Harahap ini lulus Akademi Militer pada tahun 1961.


Ayahnya berasal dari daerah Sipirok. Ratusan kilometer dari Kota Medan.


Oleh Tengku Zulkarnain, Raja Inal Siregar disebut sebagai gubernur paling tampan saat itu. Juga memiliki perilaku yang perlu diteladani.

Suatu hari, Senin, Raja Inal sedang memimpin upacara bendera. Bus dari kampung ayahnya berhenti depan Kantor Gubernur Sumatra Utara.


Teman ayahnya tersebut turun dengan membawa ayam, talas, singkong, dan sejumlah oleh-oleh khas daerah. Langsung meneriaki Gubernur yang saat itu sedang memimpin upacara bendera.

"Inal, Inal, Inal," kata Tengku Zulkarnain meniru ucapan sahabat orang tua Raja Inal Siregar.

Gubernur yang sedang memimpin upacara pun langsung menghentikan upacara dan menyuruh seluruh peserta upacara istirahat di tempat.


Gubernur Raja Inal turun dari panggung dan menyambut orang tua dari kampung tersebut. Salaman dan berbicara dengan sahabat ayahnya tersebut.

"Subhanallah, kita belajar memang tidak hanya dari alim saja," kata Tengku Zulkarnain.

Gubernur Raja pun meminta sopirnya mengantar sahabat ayahnya ke rumah dengan mobil sedan untuk istirahat. Bertemu anak dan istrinya. Mandi dan tidur.

"Nanti siang baru saya pulang kita makan bersama," kata Tengku Zulkarnain mengutip perkataan Raja Inal Siregar kala itu.

Setelah menyapa sahabat ayahnya, Gubernur Raja Inal kembali ke atas panggung upacara.

"Itu sahabat bapak saya dari kampung datang,"


"Tidak jatuh gengsi toh," kata Tengku Zulkarnain.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita