GELORA.CO - Kicauan dari mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana telah menuai pro dan kontra. Sebab dalam kicauannya itu, Denny mengaku telah mendapat informasi yang menyebut MK telah bersepakat pemilu menggunakan sistem proporsional tertutup.
Di satu pihak ada yang menyebut langkah Denny tersebut salah karena telah membocorkan keputusan yang sifatnya rahasia. Di sisi lain, dukungan muncul karena Denny dianggap bisa memberi peringatan untuk MK dalam mengambil keputusan akhir.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman setuju dengan pendapat kedua. Bahwa MK harus diawasi dan diperingatkan agar tidak menyesatkan demokrasi.
"MK harus diawasi dan diperingatkan. Denny telah melakukan hal ini agar MK tidak membuat putusan yang sesat dan menyesatkan jalannya demokrasi kita," kata Anggota Komisi III DPR ini dalam akun Twitter @BennyHarmanID yang dikutip redaksi, Senin (29/5).
Benny Harman bahkan menyebut Denny Indrayana sebagai seorang jurubicara rakyat. Dia juga berharap agar pihak kepolisian menolak laporan yang mengarah ke Denny atas keberanian dalam berpendapat tersebut.
"Terima kasih Bung Denny atas keberaniannya menjadi Jubira = juru bicara rakyat. Prof Mahfud mau peralat polisi untuk kriminalisasi Denny? Mari kita semua berdoa agar Pak Polisi kuat dan berani menolak menjadi alat kekuasaan yang sewenang-wenang," tulis Benny.
Sumber: rmol