GELORA.CO -Pertemuan Ketua Umum partai politik koalisi pemerintahan Joko Widodo bisa dimaknai sebagai kode politik akan ada perombakan kabinet Indonesia maju. Sebab dalam pertemuan yang dihadiri 6 ketua umum partai, tidak ada Surya Paloh selaku Ketua Umum Nasdem.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, berpendapat, Jokowi seperti memiliki momentum perombakan dan pembersihan kader Nasdem. Apalagi, Sekjen Nasdem Johnny Gerard Plate di kementerian yang dipimpin yakni Kominfo sedang berurusan dengan Kejaksaan Agung.
"Pembersihan Nasdem bisa saja terjadi meskipun tidak secara penuh, utamanya hanya Menkominfo, lalu sebagai gantinya tokoh profesional potensial masuk," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rab (3/5).
Lebih lanjut Dedi menganalisa, pihak profesional yang akan ditunjuk Jokowi masuk kabinet adalah kelompok profesional yang merupakan tim sukses Jokowi di Pilpres 2019.
Analisa selanjutnya, Dedi mengatakan Jokowi akan kembali menyerahkan posisi Menteri Kelautan dan Perikanan kepada kader Gerindra. Alasannya, Jokowi ingin meredam keputusannya menomorduakan Prabowo dalam dukungan di Pilpres 2024.
"Situasi akhir semacam ini, partai politik besar kemungkinan tidak bertambah di koalisi pemerintah, karena sudah mulai fokus kampanye," pungkasnya.
Suara perombakan kabinet sudah disuarakan oleh beberapa elemen rezim Jokowi. Misalnya, elemen Arus Bawah Jokowi. Mereka secara terbuka mengusulkan Jokowi merombak kabinetnya. Tujuannya, untuk memastikan kabinet tetap fokus dan loyal kepada Presiden Jokowi.
Sumber: RMOL