GELORA.CO - Keluarga Daniel Setiawan, lelaki yang disebut-sebut sebagai pelaku penganiayaan sopir taksi di Tomang, Jakarta, membantah tudingan yang sudah viral tersebut.
Yorry Worang, mertua Daniel Setiawan, mengatakan menantunya itu sedang menderita stroke sehingga tak mungkin melakukan penganiayaan menggunakan pistol serta mengendarai mobil berpelat polisi seperti yang viral di media sosial.
"Dari Polda Metro sudah datang ke sini, kami sudah klarifikasi bahwa bukan anak saya pelakunya, hanya saya sendiri tidak tahu namanya bisa sama ya dan mengambil alamat di sini," kata mertua Yorry Worang saat ditemui, di Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Yorry menerangkan menantunya saat ini menderita stroke pada kaki dan tangan kiri sejak beberapa tahun terakhir, sehingga dia hanya menggunakan kaki dan tangan kanan dengan tongkat.
Terlebih, keseharian DS yang bekerja pada bagian alat-alat kedokteran gigi menggunakan taksi untuk berangkat mencari nafkah.
Dia menyebutkan sudah menempati rumah tersebut selama 15 tahun dan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat sudah mengetahui kondisi sang menantu.
"Setelah konfirmasi sama Polda Metro, setelah selesai langsung dia kerja, langsung diambil laporan polisinya," tambahnya.
Kendati demikian, Yorry tak menampik wajah pelaku dalam video yang viral mirip dengan menantunya, namun tentu sang menantu memiliki kondisi tubuh jauh berbeda.
"Saya juga tidak tahu mobilnya itu yang tadi dicek sama polisi. Saya bilang, kita tidak punya mobil itu dan kita tidak pernah punya mobil itu," katanya.
Beredar di media sosial, KTP diduga milik pengendara mobil pelat dinas arogan atas nama Daniel Setiawan beralamat di Komplek Polri, Pasar Minggu, Ragunan, Jakarta Selatan.
Terbaru, Polda Metro Jaya menyebut anggota polisi yang menggunakan mobil pelat dinas asli tidak mengenal pengendara mobil dinas pelat palsu yang viral karena melakukan kekerasan terhadap pengendara lain.
"Sejauh ini hasil identifikasi anggota Polda Metro Jaya pemilik kendaraan yang asli tidak saling mengenal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Sumber: suara