GELORA.CO -Potensi ceruk suara warga Nahdliyin diprediksi masih jadi incaran utama PDI Perjuangan untuk memenangkan Pilpres 2024. Sehingga, diskusi soal pendamping Ganjar Pranowo yang telah dideklarasikan menjadi capres pun mulai mengemuka.
Pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan menganalisis, PDIP selaku pemenang Pilpres dan Pileg 2019 punya pengalaman bisa memperoleh efek elektoral dari pengusungan Maruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
Menurutnya, hal yang sama bisa diperoleh partai politik (parpol) berlambang banteng moncong putih itu. Salah satunya dengan menggaet figur dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) pada Pemilu Serentak 2024.
"Sejauh ini, stok cawapres potensial memang banyak berasal dari Jawa Timur, seperti Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, maupun AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)," ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/5).
Secara geografis, Yusak memandang wilayah Jatim menjadi kantong suara utama dalam upaya meraup pemilih kalangan Nahdliyin.
Namun, jika melihat kondisi politik elektoral saat ini, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sutomo ini berpendapat, Mahfud MD punya kans dipilih oleh PDIP, dibanding beberapa nama lain yang muncul tersebut.
"Mahfud berasal dari lingkaran Islam kultural (NU) yang memiliki pengaruh signifikan dalam pertarungan pemilu. Dan bisa dikatakan merepresentasikan kelompok NU dan mewakili Jawa Timur, sehingga sangat potensial menambah suara," tuturnya.
Sumber: RMOL