GELORA.CO - Tesla Inc telah mengusulkan pendirian pabrik baru di India untuk memproduksi mobil listrik guna memenuhi penjualan domestik dan ekspor. Perusaahan yang dimiliki Elon Musk tersebut menyampaikan informasi tersebut kepada pejabat pemerintah India pada Rabu (17/5/2023).
Sumber yang mengetahui langsung urusan itu menyampaikan, proposal pendirian pabrik muncul setelah pemerintah India menolak menyetujui permintaan Tesla pada 2022, yang meminta kebijakan penurunan pajak impor mobil, yang bisa mencapai 100 persen. India ingin Tesla membuat kendaraan secara lokal, tetapi perusahaan ingin menguji pasar terlebih dahulu dengan melakukan impor. Alhasil, pembicaraan kedua belah pihak sempat berakhir dengan kebuntuan.
Dilaporkan Reuters, kini Tesla tidak membahas pajak impor yang lebih rendah dengan pejabat India. Perusahaan mengusulkan pendirian pabrik baru, meskipun tanpa menentukan lokasi atau investasi, kata sumber tersebut. Pembicaraan antara Tesla dan pemerintah India bersifat pribadi.
Memproduksi mobil secara lokal sejalan dengan rencana Perdana Menteri India Narendra Modi untuk menarik perusahaan dengan kampanye "Make in India". Hal itu juga sejalan dengan kebijakan Tesla yang ingin mendiversifikasi rantai pasokan mereka di luar China.
Eksekutif senior Tesla berada di India pada pekan ini untuk bertemu pemerintah untuk membahas sumber suku cadang lokal dan masalah lainnya. Petinggi Tesla bertemu dengan pejabat dari kantor Perdana Menteri Modi dan kementerian terkait pada Rabu. Adapun Tesla tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Sebelumnya, Tesla juga sudah mendirikan kantor penjualan di Kualu Lumpur, Malaysia. Tesla yang sempat digadang-gadang berinvestasi dan membuat pabrik di Indonesia malah hingga kini belum jelas informasi lanjutannya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, terus melakukan negosiasi dengan pabrikan mobil listrik asal AS tersebut. Luhut mengeklaim menyebut negosiasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan Tesla mengalami kemajuan.
Namun, Luhut tidak mengungkapkan banyak hal karena pemerintah Indonesia masih terikat perjanjian kerahasiaan atau non-disclosure agreement (NDA) dengan Tesla. "Kita masih NDA tapi saya katakan kita punya kemajuan yang sangat maju," katanya sambil tersenyum di Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Sumber: republika