GELORA.CO - Pendiri Lembaga Survei Cyrus Network, Hasan Nasbi, mengungkap peluang bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menang satu putaran.
Hasan Nasbi menyoroti hasil survei kebanyakan lembaga yang menempatkan Anies di posisi buncit dengan perolehan hanya sekitar 26 persen.
Sementara itu, Ganjar selalu berada di posisi pertama dengan perolehan sekitar 40 persen dan Prabowo sekitar 34 persen.
Terkait hal tersebut, Hasan Nasbi mengatakan bahwa ada dua hal yang tidak akan selalu seiring berjalan, yaitu hasil survei dan hasil pemilihan di Tempat Pemungutan Suara atau TPS.
“Ada dua hal yang tidak akan selalu seiring sejalan. Yang pertama hasil survei. Yang kedua hasil voters turn out, hasil pemilihan di TPS,” ujar Hasan Nasbi, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Senin (29/5/2023).
Oleh karena itu, bisa saja seorang kandidat memiliki hasil survei yang tinggi tetapi seandainya para pemilihnya tidak datang ke TPS, maka suara kandidat tersebut bisa merosot.
Hasan Nasbi kemudian menyoroti tanggal Pemilu 2024 yang digelar pada 14 Februari yang dikenal sebagai Hari Valentine. Kemungkinan besar pemilih Anies atau A tidak merayakan Valentine sehingga semua pemilih mudanya datang ke TPS pada tanggal tersebut.
“Kita bisa memprediksi bahwa pemilih A yang hanya 26 persen itu mungkin nggak ada satupun yang valentine. Dia malam itu dia tidur biasa normal besok mereka semua datang ke TPS,” ujar Hasan Nasbi.
Namun, karena sebagian pemilih B (Prabowo Subianto) dan C (Ganjar Pranowo) kemungkinan merayakan Valentine, keesokan harinya tidak datang ke TPS untuk memilih.
“Pemilih B bisa saja mungkin 60 persen valentine, 40 persen nggak. 60 persen valentine besoknya nggak datang ke TPS. Pemilih C karena dia content creator bisa jadi 75 persen pemilih dan pendukung dia nggak dateng ke TPS karena malamnya merayakan malam valentine,” ujar Hasan Nasbi.
Sumber: newsworthy