GELORA.CO - Politisi Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyoroti pernyataan rasis Ketua Umum DPP KNPI La Ode Umar Bonte yang menolak Anies Baswedan menjadi calon presiden 2024.
La Ode secara terang-terangan mengatakan dirinya menolak Anies menjadi presiden Indonesia. Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukanlah manusia asli bangsa Indonesia.
Mengenai hal itu, Ahmad Sahroni pun menanggapinya dan memberikan komentar menohok kepada La Ode.
“Pak mending urus dl KNPI biar jadi 1 organisasi yg bulat. Malah sibuk urusin orang laen. Siapapun yg mau maju jd presiden sekalipun anda mau silahkan saja,, ini negara Demokrasi, negara yg sangat terbuka juga sangat dinamis. Salam perbaikan buat anda pak,” tulis Ahmad Sahroni dilansir pada Sabtu (13/5/2023).
Sebelumnya, La Ode Umar Bonte mengunggah sebuah video yang menegaskan menolak Anies Baswedan menjadi presiden.
“Sebagai Ketua Umum DPP KNPI secara tegas dan lugas saya tidak ingin Anies Baswedan menjadi presiden Republik Indonesia, yang harus memimpin putra-putra terbaik bangsa ini,” ujarnya.
Menurutnya, bangsa ini sudah memberikan ruang yang begitu besar kepada Anies dengan menjadikan Mendikbud dan Gubernur DKI Jakarta.
Ia mengaku setuju atas Anies lahir dan besar di Indonesia. Tetapi, ia mengibaratkannya seperti Belanda menjajah Republik Indonesia selama 350 tahun mempunyai anak cucu dan lahir disini.
“Mereka tetap saja penjajah dan tetap saja bukan bangsa Indonesia. Belanda juga datang ke Indonesia mengaku pahlawan, ingin menyelamatkan ekonomi bangsa Indonesia. Tetapi mereka tetap saja bukan putra-putri asli bangsa Indonesia,” ujarnya.
Sebab itu, ia meminta kepada seluruh pemuda hingga rakyat Indonesia memberikan kesempatan kepada putra putri asli Indonesia untuk memimpin bangsa.
Ia mencontohkan putra-putri asli Indonesia seperti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
“Prabowo oke, Ganjar Pranowo oke. Jangan karena (Anies) terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta lalu kemudian kepedean mau jadi presiden. Jangan, anda menjadi Gubernur DKI Jakarta bukan karena komunitas yang kuat disitu, bukan,” katanya.
Sumber: populis