GELORA.CO - Belakangan terjadi bentrok antara anggota TNI-Polri di beberapa daerah. Setela di NTT dan Jeneponto, terjadi pengeroyokan anggota Polres Merauke yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI Denzipur 11/MA di Merauke Papua Selatan.
Merespons, hal itu pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro mengaku prihatin dan menyayangkan terjadinya bentrok TNI-Polri. Apalagi, bersamaan momentum sakral bagi bangsa Indonesia, yaitu Hari raya idulfitri.
Di Indonesia, kata Ngasiman, idulfitri adalah momentum besar rakyat Indonesia ini sangat diperlukan soliditas dan sinergitas TNI-Polri di seluruh Indonesia.
Selain itu, pria yang karib disapa Simon ini menyampaikan, dari waktu ke waktu pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, Panglima TNI dan Kapolri sudah bekerja keras menjaga soliditas dan sinergitas TNI-Polri. Ia berharap jangan sampai, hal itu dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Jangan dikotori oleh kejadian bentrok aparat yang mengganggu ketenangan. Apalagi sampai ada pihak-pihak yang bermain menjelang pemilu dan pilpres 2024," demikian Simon menegaskan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (30/4).
Bagi Simon, demi tegaknya hukum harus diusut tuntas oleh tim gabungan TNI-Polri.
"Langkah itu untuk menunjukkan soliditas dan sinergitas TNI-Polri yang tidak akan terganggu oleh kejadian apapun," jelasnya.
Menurut Simon, membangun soliditas dan sinergitas dengan seluruh komponen bangsa merupakan pilar penting dalam pembangunan Indonesia. Apalagi unsur TNI-Polri sebagai pertahanan dan keamanan negara.
Untuk mencapai tujuan tersebut, terang Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta itu kesatuan dan persatuan adalah prasyarat utama.
Sumber: rmol.