GELORA.CO - Pegiat media sosial Bachrum Achmadi mengomentari pernyataan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian soal proyek Bandara Kertajati yang gagal.
Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat termasuk dalam salah satu proyek strategis nasional atau PSN. Sayangnya, proyek tersebut belum bisa dianggap sukses bahkan cenderung gagal.
Gagalnya program tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Wahyu Utomo. Wahyu mengatakan usai bandara tersebut dibangun, pemerintah baru sadar bahwa akses menuju bandara itu kurang.
Oleh karena itu, saat ini pemerintah tengah mengebut pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) untuk mempercepat akses ke bandara tersebut.
"Kalau sukses, contohnya MRT. Kalau yang belum sukses itu ada, contohnya Bandara Kertajati. Saya mengangkat itu karena berkaitan langsung dengan Cisumdawu. Kita harus sadari, belajar dari kasus itu, setelah dibangun baru sadar aksesnya kurang," kata Wahyu Utomo dalam acara Sewindu PSN di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2023).
Menanggapi hal tersebut, Bachrum menyoroti pemerintah yang baru menyadari akses menuju Bandara Kertajati masih minim.
“Akui Proyek Bandara Kertajati Gagal karena Pemerintah Baru Sadar Aksesnya Kurang, Kok Bisa?” ujar Bachrum, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Kamis (11/5/2023).
Ia kemudian mengaitkan kegagalan tersebut dengan prinsip Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini yaitu kerja, kerja, dan kerja.
Menurutnya, karena prinsip itu lah pemerintahan Presiden Jokowi hanya melakukan pembangunan tanpa menganalisis terlebih dahulu proyek tersebut bermanfaat atau tidak.
“Pakek nanya segala. Yg penting kerja, kerja & kerja. Berfaedah apa tdk urusan blakangan!” ujar loyalis Anies Baswedan ini.
Sumber: newsworthy