Akui Proyek Bandara Kertajati Gagal karena Pemerintah Baru Sadar Aksesnya Kurang, Kok Bisa?

Akui Proyek Bandara Kertajati Gagal karena Pemerintah Baru Sadar Aksesnya Kurang, Kok Bisa?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian membeberkan alasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, disebut salah satu PSN yang belum sukses alias "gagal".

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Wahyu Utomo, PSN tersebut disebut gagal, lantaran setelah dibangun, pemerintah baru sadar bahwa akses menuju bandara tersebut kurang. Oleh sebab itu, saat ini pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dikebut untuk mempercepat akses ke bandara tersebut.

"Kalau sukses, contohnya MRT. Kalau yang belum sukses itu ada, contohnya Bandara Kertajati. Saya mengangkat itu karena berkaitan langsung dengan Cisumdawu. Kita harus sadari, belajar dari kasus itu, setelah dibangun baru sadar aksesnya kurang," kata Wahyu Utomo dalam acara Sewindu PSN di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (8/5). "Sehingga sekarang kita meningkatkan manfaat Kertajati dengan percepatan Tol Cisumdawu. Insya Allah Mei akhir selesai," imbuhnya.

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan pada waktu membangun Kertajati, pihaknya hanya membangun bandara saja. Padahal, menurutnya jika ingin membangun bandara harus membangun ekosistemnya pula. Misalnya, bagaimana penginapan untuk kru penerbangan tersebut, bagaimana kesiapan wilayah menyiapkan damkar hingga hospital.

Wahyu menyebut, pembangunan Bandara Kertajati dilakukan terlalu cepat. Sementara di sisi lain, saat pembebasan tanah untuk jalan Tol Cisumdawu membutuhkan waktu yang lama. "Ini karena kecepatan, terlalu cepat sehingga ada hal yang perlu dipelajari. Kecepatan pembangunan yang tidak sama (antara Tol dan Bandara) karena pembebasan tanah jalan tol susah lama," jelasnya. "Kita belajar di Bandara Kulonprogo. Kita siapkan semua, termasuk ekosistem. Kita tetap belajar, tetapi kita yakin bahwa pembangunan infrastruktur pasti ada dampaknya dan agak sulit kalau mencari kekurangannya," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) yang menghubungkan Bandung hingga Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, akan beroperasi secara penuh pada akhir Mei 2023.

Basuki menyebut, jalan tol sepanjang 65 km itu nantinya akan meringkas waktu tempuh dari Bandung ke Cisumdawu menjadi hanya satu jam. (*)

Sumber: jawapos
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita