GELORA.CO - Kepopuleran Ida Dayak dalam hal pengobatan tradisional ternyata dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk melakukan tindakan penipuan.
Hal itu dialami oleh 45 orang warga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah mendaftar untuk berobat dengan cara mentransfer sejumlah uang.
"Sebanyak 45 warga sudah mendaftar dan membayar biaya pengobatan Ida Dayak. Nilai pendaftaran sebesar Rp250 ribu per orang," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H Lalu Gita Ariadi, di kutip dari Antara, Rabu (3/5/2023).
Rencana kedatangan Ida Dayak ke Lombok pada 1-5 Mei 2023, sudah ramai diberitakan oleh media. Namun, hingga saat ini belum ada pihak mana pun yang berkoordinasi dengan pemeritah daerah setempat atau pun dengan kepolisian.
Menyikapi adanya laporan warga yang ditipu oknum mengatasnamakan Ida Dayak, Pemerintah Provinsi NTB bersama kepolisian juga sudah mengecek langsung Gedung Al-Ihsan Kota Mataram, yang dikabarkan akan menjadi lokasi pengobatan.
"Tapi setelah kami lakukan pengecekan, rencana penggunaan gedung Al-Ihsan untuk pengobatan Ibu Ida Dayak tidak ada," terang Gita Ariadi.
Sejak adanya informasi rencana kedatangan Ida Dayak di Kota Mataram, Sekda NTB langsung memerintahkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
Selain mengecek rencana kedatangan Ida Dayak tersebut, Pemerintah Provinsi NTB juga menelusuri informasi keberadaan salah seorang warga atas nama Iwan, salah seorang warga Kelurahan Sayang-Sayang, Kota Mataram, yang mengaku sebagai kakak kandung Ida Dayak.
Tetapi, setelah dilakukan penelurusan kartu keluarga, tidak ada nama Ida Dayak pernah terdata berdomisili di Kota Mataram.
"Kita sudah bertemu dengan keluarganya. Tapi keabsahan secara kartu keluarga (KK) tidak ada. Bahkan masyarakat setempat tidak ada yang mengenal Ida Dayak," jelasnya.
Gita Ariadi juga meminta Bakesbangpoldagri NTB berkoordinasi dengan Polresta Mataram, untuk memblokir nomor rekening yang dipakai oleh oknum tidak bertanggjawab untuk menyetor biaya pendaftaran yang disebarkan melalui broadcast di media sosial.
Hal itu disebabkan Ida Dayak tidak pernah meminta uang dalam setiap kegiatan pengobatan.
Sekda NTB juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan modus penipuan mengatasnamakan Ida Dayak yang akan datang ke Lombok untuk melakukan pengobatan.
"Terkait ada modus operandi untuk memanfaatkan situasi, nanti polisi yang menangani. Dan kita semua tahu sendiri dari media sosial bahwa Ida Dayak memungut biaya dalam setiap pengobatan," pungkasnya.
Sumber: suara