Yati Narsinghanand, Pendeta Hindu India yang Ingin Rebut Ka'bah dari Umat Islam

Yati Narsinghanand, Pendeta Hindu India yang Ingin Rebut Ka'bah dari Umat Islam

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang pendeta Hindu radikal yang bernama Yati Narsinghanand (58) menyebarkan ujian kebencian terhadap umat Islam pada pidatonya belum lama ini.

Pada 3 April 2023, di saat bulan Ramadan, dia kembali berulah sekali lagi menyampaikan pidato kebencian terhadap umat Muslim yang kontroversial di Dalam acara Hindu Jagruti Samelan yang digelar di Noida, India.

Dalam pidatonya Yati meminta umat Hindu untuk bersatu dan mengangkat senjata merebut Ka’bah dan Mekkah dari umat Islam, karena itu adalah kuil suci umat Hindu.

“Mimpi ini seharusnya tidak terbatas pada merebut Afghanistan tetapi kita harus bekerja keras sampai Hindutva menaklukan Mekkah dan Ka’bah,” seru Yati yang menyebut bahwa Kabah adalah kuil Hindu bernama kuil Mahadev, seperti dikutip dari The Siasat Daily.

“Kalau kita (Hindu) gagal menguasai Mekkah, maka tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa melemahkan Islam,” tambah Yati.

Bukan hanya mengobarkan permusuhan saja, Yati juga mengatakan bahwa Air Zamzam yang mengalir di Kabah sebenarnya adalah Sungai Gangga yang suci.

Yati juga menyerukan genosida terhadap kaum muslimin di India. Hal tersebut tentunya benar-benar memicui kekhawatiran dan keamanan umat Islam di India.

Sementara itu, Pejabat tinggi partai Bharata Jannati (BJP), khususnya Kapil Mishra, yang memiliki hubungan dekat dengan Yati Narsinghanand, secara aktif mempromosikan ide tersebut. 

Kapil Mishra juga sebelumnya telah meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk tujuan “menghapus Islam dan Muslim dari muka bumi.”

Pada April tahun lalu, dia dan penyebar kebencian lainnya ditangkap karena membuat pidato kebencian di acara “Hindu Mahapanchayat”. 

Dalam acara itu disebutkan bahwa 50 persen umat Hindu akan pindah agama dalam 20 tahun jika seorang Muslim menjadi perdana menteri negara itu.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita